Presiden Joko Widodo akan memimpin sejumlah pertemuan dalam penyelenggaran KTT ke-42 ASEAN yang akan dihelat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10 sampai 11 Mei mendatang.
- Kasus yang Dituduhkan Janggal dan Tidak Masuk Akal, Mahasiswa Bakar Lilin Bela Firli Bahuri
- KIB Tingkat Provinsi Segera Dideklarasikan, Ini Potensinya di Sumsel
- Dulur Mgs Syaiful Padli Deklarasikan Dukungan Menuju Palembang 1
Baca Juga
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebutkan, Presiden Jokowi akan mengikuti sekitar 8 pertemuan yakni sesi plenary dan retreat, pertemuan IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle), pertemuan BIMP-EAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, Philippines East ASEAN Growth Area), serta serangkaian pertemuan dengan parlemen, pebisnis, pemuda, dan high level task force yang bertugas menyiapkan visi jangka panjang ASEAN.
"Dari 8 pertemuan 7 di antaranya itu akan dipimpin oleh Bapak Presiden, karena yang BIMP-EAGA itu akan dipimpin oleh PM Malaysia, karena rotasinya memang keketuaan BIMP-EAGA sedang ada di Malaysia,” jelas Menlu Retno dikutip dari laman Setkab, Sabtu (29/4).
Terkait lokasi untuk KTT ke-42, Menlu menyampaikan bahwa pemilihan Labuan Bajo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan destinasi ini secara global.
“Jadi Indonesia adalah banyak (destinasi), kami lakukan this time di Labuan Bajo,” ujarnya.
Retno menegaskan, keketuaan Indonesia tahun 2023 mendorong kawasan ASEAN yang lebih kuat dalam menghadapi tantangan serta memperkuat ketahanan ekonomi ASEAN, sejalan dengan tema yang diusung yaitu ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.
Keketuaan Indonesia di ASEAN mendorong peningkatan arsitektur kesehatan, peningkatan ketahanan energi di antaranya adalah pengembangan ekosistem untuk kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), ketahanan pangan, serta stabilitas keuangan.
Menlu menyampaikan, dokumen yang akan menjadi kesepakatan para pemimpin ASEAN saat ini tengah dibahas pada pertemuan tingkat senior official meeting (SOM), yang selanjutnya akan dibahas pada tingkat pertemuan menteri.
“Selain mempersiapkan ASEAN menghadapi tantangan ke depan, maka ada visi post 2025. Keketuaan Indonesia juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk kerja sama proyek yang sifatnya konkret, seperti di bidang kesehatan, ekonomi bersih dengan EV battery, kesehatan dengan one health initiative dan banyak lagi," tandasnya.
- PPKM Diperpanjang Hingga 17 Januari, Tinggal 11 Daerah Berstatus Level Tiga
- Selangkah Lagi Jenderal Andika Resmi jadi Panglima TNI
- Bareskrim Kembali Blokir Aset Judol Senilai Rp36 Miliar