Presiden Apresiasi TKDN Mobil Ekspor Capai 75 Persen

Presiden Joko Widodo meninjau pabrik PT TMMIN di Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/2). (BPMI Setpres/rmolsumsel.id)
Presiden Joko Widodo meninjau pabrik PT TMMIN di Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/2). (BPMI Setpres/rmolsumsel.id)

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) tak hanya membuat bangga atas keberhasilannya mengekspor mobil produksinya ke pasar Australia. Namun tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil yang mencapai 75 persen membuktikan produk Indonesia tak kalah bersaing dengan produk negara lain.


Presiden Joko Widodo mengapresiasi PT TMMIN karena produknya berupa Toyota Fortuner berhasil tembus ke pasar Australia.

“Keberhasilan ini juga didukung dari SDM-SDM Indonesia yang memiliki kualifikasi yang sangat baik untuk produk ekspor, khususnya dalam memproduksi mobil. Sebab (memproduksi mobil) harus sangat teliti, cermat, dan hati-hati karena ini menyangkut keselamatan orang,” ujar Presiden saat meninjau pabrik TMMIN di Karawang, Jawa Barat, Selasa (15/2).

Presiden juga memberikan apresiasi kepada Menteri Perindustrian atas upayanya terus mendorong ekspor mobil hingga mencapai 80-an negara di empat benua.

“Yang saya senang juga bahwa kandungan lokalnya, TKDN sudah lebih dari 75 persen. Artinya, banyak komponen atau spare part dan juga aksesoris-aksesoris yang ada di dalam mobil itu disuplai dari industri-industri UKM kita. Ini juga sangat baik untuk menghidupkan usaha-usaha kecil, yang ada di negara kita,” kata Kepala Negara.

Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, industri otomotif di tanah air semakin menunjukkan geliatnya di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang masih melanda. Hal ini tercermin dari laju produktivitas kendaraan yang tetap terjaga dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor, yang juga berdampak pada akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

Pemerintah juga memberikan perhatian besar terhadap pengembangan industri otomotif melalui beragam stimulus seperti pemberian insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

“Hasil kebijakan PPnBM DTP terbukti mampu menopang pertumbuhan dan peningkatan produksi kendaraan dan mampu menghindarkan terjadinya PHK pada sektor industri otomotif, khususnya sektor IKM,” ucap Agus.

“Industri alat angkut tumbuh luar biasa, mencapai dua digit pada tahun 2021, yaitu sebesar 17,82 persen. Sektor otomotif ini sebagai salah satu penopang utama pertumbuhan industri manufaktur dan ekonomi nasional,” imbuhnya.