Wisata alam di Pulau Bangka tak diragukan lagi keindahannya dengan banyaknya pantai di setiap sisi pulau tersebut. Namun tak hanya keindahan alam, Bangka Barat juga memiliki potensi wisata budaya yang belum banyak diketahui publik.
- Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor, Satu Gram Jadi Rp1.249.000
- Elang Brontok dan Musang Pandan Dilepasliarkan di Tahura Gunung Menumbing
- Kasad Andika Titik Beratkan Komunikasi Antara TNI AD dan US Army dalam Latber
Baca Juga
Salah satunya keberadaan Suku Jerieng yang memiliki beragam ritual adat budaya yang tetap terjaga sampai sekarang. Seperti ritual Maulid Agong, yang diselenggarakan oleh masyarakat Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat. Bersamaan dengan ritual ini juga diberikan gelar Datuk Radendo kepada enam orang tokoh yang dinilai berkontribusi terhadap perkembangan adat budaya.
Enam tokoh penerima penghargaan tersebut yakni Kapolres Bangka Barat, AKBP Agus Siswanto, Anggota DPRD Bangka Belitung Toni Purnama, Kepala Unit Metalurgi PT Timah Muntok Wiyono, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Indonesia (TPPI)/Pendamping Desa Bangka Belitung Ahmadsyah Mirzan, Jumadi dan Ratna Purnama Sari.
Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama, RM Fauwaz Diradja mengatakan, kehadiran dirinya dikarenakan secara sejarah dulunya Bangka Belitung masuk dalam wilayah Kesultanan Palembang.
“Dengan potensi wisata yang sangat bagus, promosi harus dilakukan dengan lebih banyak menampilkan adat istiadat melayu yang kental. Saya harap daerah Bangka Barat yang indah ini dapat dikenal luas masyarakat luar dengan potensi wisata yang sangat menawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar SMB IV di Setana Jerieng Amantubillah di Desa Pelanggas, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (31/10).
Bupati Bangka Barat, Sukirman menyampaikan, terlaksananya acara ini diharapkan dapat meningkatkan tali silaturahmi antarsuku, adat istiadat, dan budaya di nusantara. Dirinya juga mengapresiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat yang selalu mendampingi acara ini.
“Semua itu akan bisa meningkatkan potensi wisata Bangka Barat agar dapat dikenal luas di masyarakat dan kota-kota lainnya,” katanya.
Imam Setana Jerieng, Dato Radendo Sri Sardi Alpangsi mengatakan, ritual ini selalu dilaksanakan setahun sekali bertepatan dengan peringatan maulud Nabi Muhammad SAW.
“Ini merupakan adat istiadat Suku Jerieng turun temurun dari zaman dulu sampai sekarang dan akan kami lestarikan terus adat budaya ini. Selain itu pemberian gelar Datuk kepada mereka yang dianggap berjasa bagi pembangunan di Bangka Barat khususnya untuk Suku Jerieng itu sendiri yang mana selalu membantu dan berkontribusi, baik dalam suku, adat istiadat dan budaya yang selalu kita lestarikan sesuai izin dari ketua adat dan restu Sultan Palembang Darussalam yang langsung hadir di sini,” jelasnya.
- Hukum Adat Diharapkan Bantu Tekan Kriminalitas di Kawasan Ilir Barat II Palembang
- Milad ke-359 Kesultanan Palembang: Mengenang Sejarah, Menguatkan Tradisi
- SMB IV Angkat Bicara Terkait Perubahan Nama dan Vandalisme di Kompleks Makam Sabokingking