Polisi Selidiki Kasus Tabrakan Maut yang Tewaskan Guru PPPK di Muba

Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).
Kasi Humas Polres Muba AKP Susianto. (Amarullah Diansyah/Rmolsumsel.id).

Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Sekayu-Mangun Jaya, Desa Sukarami, Kecamatan Sekayu, Selasa (14/6/2022) pagi yang menewaskan seorang guru PPPK.


"Ya, tadi pagi telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Tabrakan antara mobil truk roda enam dengan minibus," ujar Kasi Humas AKP Susianto. 

Kasus tersebut, kata dia, telah ditangani Satlantas Polres Muba dimana saat ini penyelidikan guna mengetahui apakah ada unsur pidana atau tidak, selain itu pula dilakukan pemeriksaan sejumlah saksi, baik itu dari pihak korban hingga sopir mobil truk. 

"Masih penyelidikan, sejumlah saksi sudah diperiksa, termasuk sopir truk. Dugaan sementara, mobil truk melebar saat menikung di atas jembatan, akibatnya menghantam minibus yang ditumpangi korban," jelas dia. 

Sebelumnya, Mariatul Kiptiyah (40), guru SD N 2 Muara Bahar, Kecamatan Bayung Lencir meninggal dunia lantaran terlibat kecelakaan maut di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Desa Sukarami, Kecamatan Sekayu, Selasa (14/6/2022) pagi. 

Dari informasi yang dihimpun, korban bersama lima rekannya berangkat dari Bayung Lencir ke Sekayu melakukan penandatangan kontrak sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama. 

Namun, setibanya di lokasi kejadian, mobil yang ditumpangi korban berpapasan dengan mobil tronton pengangkut motor. Tiba-tiba, mobil tronton tersebut keluar jalur dan menghantam mobil yang ditumpabgi korban bagian kanan. 

Saat itu, korban yang sedang tertidur terkena benturan keras dari badan mobil tronton. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang dibagian bahu, sedangkan lima rekan lainnya tidak mengalami luka. 

Korban langsung dibawa ke RSUD Sekayu guna mendapatkan perawatan intensif. Namun sayang, meski telah mendapatkan pertolongan nyawa korban meninggal dunia. 

Rekan korban yang juga berperan sebagai sopir saat kejadian, Johanes Hadi Susilo mengatakan, dirinya, korban dan rekan lainnya berangkat dari Bayung Lencir pukul 04.30 WIB untuk tanda tangan kontrak PPPK di SMP N 6 Sskayu.

"Saat berada di Sukarami muncul kendaraan truk dari arah Palembang untuk memotong dan menghindari sepeda motor, naasnya menyerepet kendaraan kami. Saat itu korban duduk di belakang sopir dan terkena benturan sangat keras hingga mengalami cidera kepala dan pundak kanan," tandas dia.