Penjabat Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, didampingi Sekretaris Daerah Ir. Erwin Ibrahim, ST., MM., MBA. memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Selasa (20/8/2024).
- Pj Bupati Banyuasin Bangga dengan Inovasi Pengolahan Sampah 1 Detik Jadi Pupuk
- Pj Bupati Banyuasin Serahkan Bantuan Excavator dan Panen Ikan Patin di Desa Sungai Rengit
- Pj Bupati Banyuasin Tinjau Progres Pembangunan Dermaga Sri Menanti dan Dermaga Karang Baru
Baca Juga
Rapat tersebut bertujuan untuk mengevaluasi program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan serta memperkuat komitmen antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga dalam mengatasi permasalahan kemiskinan.
Dalam sambutannya, Muhammad Farid menekankan bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan.
"Upaya sinergitas Pemerintah Kabupaten dalam penanggulangan kemiskinan mencakup peningkatan efisiensi dan efektivitas program kegiatan. Kami juga akan mempercepat realisasi program yang berdampak langsung pada masyarakat, seperti bantuan pangan dan bantuan tunai," ujarnya.
Muhammad Farid juga menyampaikan bahwa kemiskinan ekstrem, yang didefinisikan sebagai mereka yang hidup di bawah Rp. 11.571,21 per kapita per hari atau Rp. 351.957,40 per kapita per bulan, menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun. Angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banyuasin turun dari 10% pada tahun 2022 menjadi 9,31% atau sekitar 84.360 jiwa pada tahun 2024.
"Target kami tahun ini adalah mencapai 0% kemiskinan ekstrem. Kami berharap bantuan untuk masyarakat dapat segera disalurkan oleh OPD terkait, dan untuk perbankan, agar KUR bisa disalurkan sebelum tanggal 10 September," tambahnya.
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyuasin, Basuki Rahmat, S.ST., M.Stat, memberikan apresiasi kepada semua stakeholder yang berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuasin. Ia mengingatkan bahwa Badan Pusat Statistik (BPS) menghitung angka kemiskinan ekstrem untuk mendukung percepatan penurunan kemiskinan di Indonesia.
"Setiap tahun BPS menghitung 2 kali yaitu Maret dan September. Dibulan Maret untuk Kabupaten/Kota dan Nasional. September untuk Provinsi dan Nasional. Harapan kita kedepan lambat laun bisa menyalip Kota Pagaralam angka kemiskinan terendah dan kita harus bekerjasama dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem ini," pungkasnya.
- Pj Bupati Banyuasin Bangga dengan Inovasi Pengolahan Sampah 1 Detik Jadi Pupuk
- Pj Bupati Banyuasin Serahkan Bantuan Excavator dan Panen Ikan Patin di Desa Sungai Rengit
- Pj Bupati Banyuasin Tinjau Progres Pembangunan Dermaga Sri Menanti dan Dermaga Karang Baru