Piala Asia 2023 Diundur Ke Bulan Januari 2024, Begini Penjelasan AFC

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Konfederasi sepakbola Asia (AFC) memastikan pelaksanaan Piala Asia 2023 mengalami penundaan selama beberapa bulan, karena cuaca di Qatar lebih bersahabat pada awal 2024.


Piala Asia awalnya direncanakan digelar pada 16 Juni hingga 16 Juli 2023 dengan Tiongkok sebagao tuan rumah. Namun Tiongkok mengundurkan diri dengan alasan pandemi COVID-19, sehingga AFC menawar ulang kepada peserta putaran final untuk menjadi tuan rumah.

Selain Qatar, Indonesia dan Korea Selatan juga telah mengajukan tawaran untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Namun pilihan jatuh kepada Qatar, yang pada tahun ini juga menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, seperti dilaporkan Reuters, Selasa (18/10).

"Atas nama AFC dan keluarga sepak bola Asia, saya ingin mengucapkan selamat kepada Asosiasi Sepak Bola Qatar karena telah diberikan hak menjadi tuan rumah Piala Asia AFC edisi mendatang. Kami juga harus berterima kasih kepada Persatuan Sepak Bola Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Korea atas niat mereka untuk menggelar turnamen," kata Presiden AFC Syeikh Salman Al Khalifa.

Terpilihnya Qatar berbuntut terhadap pergeseran jadwal. Sekjen AFC Datuk Seri Windsor Paul John mengatakan, sejumlah pertimbangan membuat mereka terpaksa mengundurkan jadwal Piala Asia ke Januari 2024.

Salah satu pertimbangannya adalah pelaksaan Piala Dunia U-20 di Indonesia yang berlangsung pada Juni. Windsor John mengatakan, tidak ada permasalahan dengan pengunduran kompetisi sepakbola bergengsi di kawasan Asia tersebut.

“Biasanya Piala Asia di Asia Barat akan diadakan pada Januari, karena cuaca yang lebih sesuai. Tapi perlu diingat, ada Piala Dunia U-20 di Indonesia yang akan digelar Juni, dan September ada Asian Games di Tiongkok,” ungkap Windsor John dalam wawancaranya dengan Nadi Arena.

“Jadi Mei dan Juni tahun depan bukan waktu yang sesuai. Karena itu, Qatar menjadi pilihan untuk menggelar Piala Asia 2023 pada Januari 2024," jelasnya. 

Selain beberapa faktor di atas, ada pertimbangan lain yang membuat AFC memilih Qatar menjadi tuan rumah Piala Asia. Pada Novemmber tahun ini, negara mintak itu akan menggelar Piala Dunia, sehingga infrastruktur sudah memadai, di samping faktor jaminan finansial.

“Salah satu faktor utama dari hasil pembicaraan [Exco] adalah stadion yang memiliki struktur terbaik. Dari 24 peserta, hanya enam negara yang berhak bermain di Piala Dunia, tetapi 16 tim sisanya tidak,” jelas Windsor John.

“Jadi ini memberikan kesempatan kepada para pemain untuk menikmati stadion dan fasilitas terbaik. Selain itu, juga karena kontribusi finansial dan sponsor yang ditawarkan tuan rumah.”

Menggelar Piala Asia bukan pengalaman baru untuk Qatar. Sebelumnya negara itu juga pernah menjadi tuan rumah dua kali, yakni pada 1988 dan 2011.