Perseteruan Antara Warga dan Oknum TNI di Palembang Berujung Damai

Konflik yang terjadi antara sekelompok warga dan anggota keluarga TNI di Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, pada Kamis (17/8) kemarin, akhirnya berhasil diselesaikan secara damai/ist
Konflik yang terjadi antara sekelompok warga dan anggota keluarga TNI di Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, pada Kamis (17/8) kemarin, akhirnya berhasil diselesaikan secara damai/ist

Konflik yang terjadi antara sekelompok warga dan anggota keluarga TNI di Lorong Budiman, Kelurahan 35 Ilir, Palembang, pada Kamis (17/8) kemarin, akhirnya berhasil diselesaikan secara damai. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial dan menciptakan kehebohan di kalangan masyarakat. 


Namun, Dandim 04/18 Palembang, Letkol Arief Hidayat, mengungkapkan bahwa permasalahan ini akhirnya mendapatkan penyelesaian yang positif di kantor Lurah 35 Ilir Palembang pada Jumat (18/8) sore.

Permasalahan ini bermula dari perseteruan yang melibatkan warga setempat dan anggota keluarga TNI berinisial RS dan SRP. Video yang beredar di media sosial menunjukkan kegaduhan di sekitar sebuah rumah yang dikelilingi oleh warga. Dugaan adanya perusakan terhadap speaker milik salah seorang warga dan bahkan keberadaan senjata tajam jenis pedang dalam insiden ini semakin memanaskan situasi.

Dandim Arief menyayangkan terjadinya kesalahpahaman yang berujung pada konflik ini. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya permasalahan ini merupakan konflik lama antara warga dan keluarga pak Indra. 

"Kami menyayangkan adanya permasalahan ini, kebetulan Serda Rustam itu adalah anggota di Kodim. Sebetulnya ini konflik lama antara warga dengan keluarga Pak Indra," ungkapnya.

Menurut Dandim Arief, pada saat terjadi keributan tersebut, baik pihak keluarga Pak Indra maupun warga merasa benar atas pendiriannya. Keluarga Pak Indra merasa terganggu oleh suasana keramaian saat warga merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. 

Namun, Dandim Arief menjelaskan bahwa dalam proses mediasi di kantor Lurah 35 Ilir, baik warga maupun pihak keluarga TNI akhirnya menemukan titik temu. 

"Dua belah pihak ini merasa benar, Pak Indra merasa terganggu dan dari warga merasa ini lagi suasana 17 Agustus jadi tidak ada yang salah dari kedua sisi ini," jelasnya.

Kejadian ini menunjukkan bahwa kesalahpahaman dapat diatasi melalui komunikasi dan pendekatan yang baik. Dalam hal ini, peran aktif dari Dandim Arief serta mediasi di kantor Lurah 35 Ilir berkontribusi besar dalam meredakan ketegangan dan membawa konflik tersebut menuju titik penyelesaian yang positif.