Perkuat Ketahanan Pangan, Pertamina Refinery Unit Plaju Kembangkan Lahan Produktif Lewat Mina Padi

Pjs. Area Manager Communication Relations & CSR RU III, Perliansyah bersama pihak terkait saat kegiatan festival pangan di Desa Dusun III Sungai Rebo/Foto: Maya Hasan
Pjs. Area Manager Communication Relations & CSR RU III, Perliansyah bersama pihak terkait saat kegiatan festival pangan di Desa Dusun III Sungai Rebo/Foto: Maya Hasan

PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) III Plaju memperkenalkan program inovatif "Mina Padi" sebagai langkah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Program ini mengintegrasikan pertanian padi dan budidaya ikan di satu lahan sawah sebagai bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).


Dalam sistem ini, lahan sawah dimanfaatkan untuk menanam padi sekaligus membudidayakan ikan, menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Pupuk alami dari kotoran ikan menyediakan nutrisi bagi tanaman padi, sementara tanaman padi membantu menyediakan oksigen dan memperbaiki kualitas air untuk ikan. Selain meningkatkan hasil panen dari kedua sektor, program ini juga menciptakan pola pertanian yang lebih berkelanjutan.

Pjs. Area Manager Communication Relations & CSR RU III, Perliansyah menyatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat. 

"Ini menjadi wujud nyata komitmen kami untuk melestarikan dan mengembangkan produk pangan lokal sekaligus mendorong kemandirian ekonomi melalui sektor pangan," ujar Perliansyah dalam kegiatan ketahanan pangan di Dusun III, Desa Sungai Rebo.

Yayasan Spora, yang terlibat dalam pelatihan dan bimbingan bagi petani, membantu meningkatkan kapasitas petani untuk menerapkan teknik budidaya yang ramah lingkungan. Menurut Ketua Yayasan Spora, Yulian Junaidi program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya diversifikasi sumber pangan dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan.

"Melalui bimbingan dan pelatihan, kami fokus pada peningkatan kapasitas petani dengan metode integratif. Petani dilatih untuk memanfaatkan lahan sawah untuk menanam padi sekaligus membudidayakan ikan. Ini memberikan keuntungan tambahan dan mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal," jelas Yulian.

Sementara itu Kepala Dusun III Desa Sungai Rebo, Muslimin, menyambut positif keberhasilan program Mina Padi yang sudah memasuki tahap ketiga di wilayahnya. Ia berharap program ini dapat terus berkembang dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat.

Program Mina Padi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan pertanian dan perikanan terpadu yang berkelanjutan. "Kami berharap kolaborasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan pertanian dan perikanan terpadu," pungkasnya.