Perang Ukraina Makin Sengit dengan Permusuhan Rusia Vs NATO

Bendera NATO/ist.
Bendera NATO/ist.

Perang di Ukraina diyakini akan menjadi lebih sengit dengan campur tangannya NATO untuk membela Kyiv dalam melawan Rusia. Bahkan Rusia telah menjadikan NATO sebagai sasaran militer yang sah.


Dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, dialog antara NATO dan Rusia tidak akan terjadi dengan perkembangan terbaru saat ini.

"Rusia seharusnya tidak diharapkan untuk membuat pengembalian konseptual ke jaminan keamanan sebelumnya yang dikirim ke Amerika Serikat dan NATO setahun yang lalu," kata seorang sumber.

"Kami tidak akan menjadi orang yang melakukannya. Alasannya, jika kami melakukannya, akan muncul kebutuhan untuk memperbarui posisi, yang tidak dapat diperbarui karena semuanya tergantung pada bagaimana situasi di lapangan terungkap selama operasi militer khusus," tambahnya.

Pernyataan ini muncul setelah mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev menyarankan agar semua negara NATO dapat menjadi sasaran penargetan militer.

Dalam pernyataan yang diunggah ke saluran Telegramnya, Medvedev mempertanyakan pengiriman senjata ke Ukraina dari negara-negara NATO.

"Hari ini...pertanyaan utama adalah apakah perang hibrida de facto yang diumumkan di negara kita oleh NATO dapat dianggap sebagai masuknya aliansi ke dalam perang dengan Rusia? Apakah mungkin untuk melihat pengiriman sejumlah besar senjata ke Ukraina sebagai serangan ke Rusia?" tanya dia, seperti dikutip Newsweek.

Sementara itu pada Jumat (16/12), jurubicara NATO Oana Lungescu menegaskan kembali perlunya NATO untuk mendukung Ukraina. Lantaran Rusia telah bersiap untuk memobilisasi lebih banyak kekuatan.

Hingga saat ini, upaya untuk menemukan resolusi damai belum bisa dijalankan. Terlebih Rusia dibuat geram dengan banyaknya senjata yang diberikan NATO pada Ukraina.

"Sulit untuk memprediksi prospek konflik di masa depan, karena bergantung pada tindakan dan keputusan pemerintah dan pihak lain yang terlibat," kata analis politik Craig Agranoff.