Perampok Truk Batu Bara Nekat Menyamar Jadi Polisi Ditangkap Polisi Betulan

Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy saat menggelar konferensi pers terkait Operasi Sikat Musi 2021 di Mapolres Muba, Selasa (28/9).(Ist/rmolsumsel.id)
Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy saat menggelar konferensi pers terkait Operasi Sikat Musi 2021 di Mapolres Muba, Selasa (28/9).(Ist/rmolsumsel.id)

Polres Musi Banyuasin berhasil menangkap Tijam (34) satu dari lima pelaku perampokan sopir truk batu bara yang mengaku-ngaku sebagai anggota polisi. Saat melakukan aksinya, tersangka mengenakan seragam Resmob dan melengkapi diri dengan senjata api rakitan (senpira).


“Pelaku ini melakukan tindakan pencurian dengan kekerasan terhadap sopir mobil batu bara yang melintas. Pelaku menggunakan senjata api,” ujar Kapolres Muba, AKBP Alamsyah Pelupessy didampingi Kasat Reskrim, AKP Ali Rojikin dan Kasi Humas, Iptu Indra Jaya, di Mapolres Muba, Selasa (28/9).

Saat beraksi di Jalan Hauling KM 97 Desa Telang pada Kamis (2/9) sekitar pukul 19.30 WIB, para pelaku yakni Tijam bersama Ma, Ka, As, dan Kl (masih DPO) menyamar menjadi anggota polisi dan menghentikan mobil korban saat melintas.

“Para pelaku ini seolah-olah menjadi Polisi untuk mengelabui korban agar aksinya berhasil,” jelas Kapolres.

Korban yang berhasil dilumpuhkan selanjutnya diikat dan dibuang dipinggir jalan. Sedangkan para pelaku membawa kabur truk korban.

“Pelaku ditangkap pada hari Rabu (22/9) saat berada di Desa Pandang Sari, Kecamatan Tungkal Jaya. Saat hendak ditangkap pelaku berusaha melarikan diri, sehingga diambil tindakan tegas terukur. Untuk empat pelaku lain saat ini masih dalam pengejaran,” tutur Kapolres.

Pada konferensi pers itu pula, Kapolres menyampaikan, pihaknya telah berhasil menangkap 16 pelaku kriminalitas lain dalam Operasi Sikat Musi 2021 yang digelar selama 10 hari yakni sejak 13-23 September 2021.

“Dari Operasi Sikat Musi 2021, kita berhasil mengungkap 16 kasus dengan 17 tersangka. Salah satunya yakni Tijam ini,” terangnya.

Pelaku Tijam mengatakan, dirinya beraksi lantaran perlu uang untuk kebutuhan sehari-hari dan diajak oleh ke empat temannya yang lain.

“Saya diajak teman, yang pakai baju polisi itu Ma dan Ka. Ma juga yang membawa senpira. Saya juga tidak tahu dapat bagian berapa, karena mobil belum sempat terjual,” tuturnya.