Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri, Bulog Divre Sumsel Babel Siapkan 200 Ton Daging Kerbau Beku

Wawako Palembang Fitrianti Agustinda (Kiri) bersama Kepala Perum Bulog Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo (Tengah) memeriksa stok daging kerbau beku. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).
Wawako Palembang Fitrianti Agustinda (Kiri) bersama Kepala Perum Bulog Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo (Tengah) memeriksa stok daging kerbau beku. (Humaidy Aditya Kenedy/Rmolsumsel.id).

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Devisi Regional Sumsel Babel menyiapkan 200 ton daging kerbau beku. Stok tersebut guna memenuhi kebutuhan selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun 2022.


Kepala Perum Bulog Devisi Regional Sumsel Babel, Eko Hari Kuncahyo menyampaikan dari 200 ton tersebut, baru 40 ton yang terdistribusi ke Gudang Bulog Sumsel Babel. 

“Saat ini kita sudah menerima 40 ton daging kerbau beku, yang mana sisanya masih dalam perjalanan untuk memenuhi kebutuhan selama ramadan dan idul fitri mendatang,” katanya Ketika di bincangi, Rabu (16/3). 

Kemudian terkait dengan daging sapi beku, Eko mengatakan sampai saat ini ketersediaan stok belum bisa dipenuhi oleh Kantor Bulog Pusat. sehingga dirinya belum bisa memastikan ketersediaan stok daging sapi beku di Sumsel bisa terpenuhi. 

“Tapi tentunya akan kita usahakan, itupun kalua memang ada stoknya dari Kantor Pusat,” terangnya. 

Oleh sebab itu, Eko mengimbau agar masyarakat tidak terfokus pada pembelian daging sapi saja, mengingat stok daging kerbau saat ini ketersediaanya sudah terpenuhi. 

Untuk harga sendiri, daging kerbau beku lebih murah disbanding daging sapi beku. Daging kerbau beku dibanderol dengan harga Rp80 ribu perkilo, sedangkan daging sapi beku Rp90 ribu perkilo. 

Sementara itu, Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda menyampaikan akan berkoordinasi dengan beberapa peternak sapi, kerbau, hingga unggas yang ada di Kota Palembang. Menurutnya, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, perlu dilakukan pemantauan ketersediaan stok dan harga.

“Kita akan Kerjasama dan pantau beberapa peternak di Kota Palembang, jangan sampai nanti stok dan harganya tidak terkendali,” katanya.