Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa mengingatkan Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang agar tidak kecolongan, terkait pengelolaan parkir di destinasi wisata baru Sekanak Lambidaro.
- Sekda Ratu Dewa Dorong Pembangunan Laboratorium Seni di Sekolah
- Perjuangkan Honorer di Palembang untuk Diangkat P3K, Ratu Dewa Bertahap Penuhi Janjinya
- Mengulas Opini WDP pada Laporan Keuangan Pemkot Palembang 2022: Kenaikan Tunjangan Transportasi dan Perumahan Dewan Tanpa Kajian [Bagian Keduabelas]
Baca Juga
Hal ini menyusul adanya peristiwa berdarah, Minggu kemarin (30/1) yang diduga dipicu akibat rebutan soal lahan parkir di tempat destinasi wisata baru tersebut.
Ratu Dewa mengatakan dirinya telah meminta laporan dari Dishub Palembang dan pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut. Dia pun menyayangkan adanya peristiwa itu, namun pihaknya harus mengedepankan praduga tidak bersalah. Karena itu, kedepan pengelolaan parkir ini harus benar-benar diamankan dan ditertibkan.
Nantinya, pengelolaan parkir ini akan dikaji terlebih dahulu secara bersama oleh Dishub Palembang dan kepolisian. Namun, dia meminta agar Dishub harus tegas dari awal. Karena, semuanya harus dimulai dari awal.
"Dishub jangan sampai kecolongan," katanya, Senin (31/1).
Jika kecolongan maka pengelolaan parkir, dan PKL akan tidak terbendung sehingga merusak estimasi destinasi wisata Sekanak Lambidaro. Karena itu, semuanya harus dibersihkan termasuk sampah yang ada di kawasan tersebut.
Dia menegaskan, pembangunan Sekanak Lambidaro ini untuk pemberdayaan UMKM. Dimana, tercatat, UMKM yang terdaftar menempati Sekanak Lambidaro yakni sebanyak 30 UMKM. Nantinya, mereka (UMKM) akan menjajakan produknya berjajar di arena Sekanak Lambidaro.
"Untuk speedboat saat ini masih ujicoba, untuk permanennya masih akan dikaji dan dibahas terlebih dahulu," pungkasnya.
Untuk diketahui, Taman Sekanak Lambidaro yang baru dibangun dan bakal menjadi destinasi wisata baru di Kota Palembang nyaris memakan korban jiwa. Sebab, di lokasi itu terjadi pertikaian beberapa orang yang diduga dilatar belakangi perebutan lahan parkir, Minggu (30/1).
Adapun korban nyaris tewas yakni Never Yansen alias Fery Datuk (49) yang harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka sabetan senjata tajam di sekujur tubuhnya setelah diserang oleh sejumlah orang.
- Amankan Nobar Timnas vs Uzbekistan di BKB, Polrestabes Palembang Turunkan 123 Personel
- SMB II Downgrade jadi Bandara Domestik, Ratu Dewa Akui Berdampak Negatif bagi Perekonomian Palembang
- Tenaga Honorer Palembang Didorong untuk Ikuti Seleksi PPPK