Pemulihan Ekonomi Nasional Dipengaruhi Kondisi Covid-19

Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan laporan semester I APBN 2021 dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI. (Kemenkeu/rmolsumsel.id)
Menkeu RI Sri Mulyani Indrawati menyampaikan laporan semester I APBN 2021 dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI. (Kemenkeu/rmolsumsel.id)

Kondisi perekonomian di Indonesia sempat meningkat ketika pandemi Covid-19 mengalami penurunan di awal tahun 2021. Namun ketika kasus Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak dan Pemerintah menerapkan berbagai pembatasan sosial berimbas kembali anjloknya aktivitas ekonomi.


Menteri Keuangan RI (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi dengan kondisi dan perkembangan Covid-19. Secara agregat, mobilitas masyarakat mulai meningkat saat lebaran pada April 2021 lalu.

“Hal ini sejalan dengan proses pemulihan ekonomi kita di kuartal kedua tahun 2021. Namun, Covid menyebabkan seluruh agregat demand mengalami pukulan. Setiap kali Covid naik, maka menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat harus direm dan setiap kali mobilitas masyarakat direm, maka aktivitas ekonominya juga akan menurun,” ujar Menkeu dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (23/8).

Dalam paparan laporan semester I kinerja APBN 2021, Menkeu menyampaikan, munculnya varian Delta membuat Pemerintah kembali melakukan berbagai pembatasan sosial sehingga berbagai aktivitas ekonomi yang sudah menunjukkan pemulihan kembali menurun.

“PPKM level 4 diberlakukan di beberapa tempat yang kontribusi ekonominya tinggi dan kita lihat langsung mobilitasnya langsung drop,” kata Menkeu.

Selanjutnya, Menkeu menjelaskan bahwa Pemerintah berharap tahun 2021 merupakan tahun pemulihan dan akan berlanjut di tahun 2022. Namun demikian, Covid-19 menjadi faktor berpengaruh yang sifatnya penuh ketidakpastian.

“Sekarang Presiden menginstruksikan kepada seluruh menteri, TNI, Polri untuk segera melakukan akselerasi bagi vaksinasi. Covid harus ditangani dan diatasi sebelum kita bisa bicara tentang pemulihan ekonomi yang sustainable,” tegas Menkeu.

Adanya ketidakpastian dari Covid-19, membuat Pemerintah mengambil langkah responsif dan adaptif, termasuk membuat APBN bekerja lebih keras untuk menghadapi kondisi tersebut.

“APBN harus melakukan berbagai respons terhadap kenaikan jumlah Covid. Untuk belanja negara tahun 2021, kita melihat semester I, peranan APBN sebagai countercyclical terlihat sekali. Sementara dari pendapatan juga menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan dan juga penerimaan yang mulai masuk dalam pertumbuhan positif,” ujar Menkeu.