Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon mengapresiasi langkah PT PLN (Persero) yang berhasil menyulap sampah kota menjadi bahan bakar biomassa atau bahan baku co-firing di pabrik Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
- Vaksin Covid-19 Soberana 2 Buatan Kuba Diklaim Punya Kemanjuran Hingga 62 Persen
- Prakiraan Cuaca Senin 17 Oktober 2022, Sebagian Wilayah Sumsel Masih Diguyur Hujan
- Jaringan Tumbuh Dua Kali Lipat, Tri Dukung Acara Huru Hara Fest di Jambi
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian dalam agenda Hari Ulang tahun (HUT) Kota Cilegon yang ke-24 di halaman Kantor Walikota Cilegon pada Kamis (27/04).
“Saya mengapresiasi PLN melalui BBJP TPSA Bagendung, pengelolaan sampah terbukti berdampak besar tidak hanya bagi lingkungan tapi juga ekonomi Kota Cilegon karena dapat menyerap tenaga kerja lokal," kata Helldy.
Helldy menambahkan, berkat pengelolaan PLN, sampah kota yang tadinya sulit diolah dan mengancam kelestarian lingkungan hidup kini bisa bermanfaat menjadi bahan bakar biomassa atau bahan baku co-firing. Dia berharap BBJP TPSA Bagendung dapat meningkatkan kapasitas produksi sehingga permasalahan sampah bisa cepat teratasi.
Bahan bakar biomassa yang dihasilkan di pabrik yang berlokasi di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Cilegon Banten ini dijadikan subtitusi bahan bakar batu bara (co-firing) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Surayala.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan terima kasih atas sinergi yang terbangun dalam pengelolaan sampah dengan Pemkot Cilegon. Menurutnya, upaya ini bentuk komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Keberhasilan sinergi ini menjadi semangat bagi PLN untuk terus menjalin kolaborasi dengan Pemkot Cilegon dan Pemerintahan Kota/Kabupaten lainnya dalam mengurangi sampah di daerah dan menciptakan ekonomi kerakyatan sehingga memberi nilai tambah melalui penyerapan tenaga kerja lokal sesuai dengan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG)," ujar Darmawan.
Dirinya juga menyampaikan bahwa PLN terus membuka kolaborasi dengan berbagai pihak dalam pengembangan biomassa.
"Hingga 2025, dibutuhkan sebanyak 10,2 juta ton biomassa untuk cofiring. Kami terus membuka kolaborasi untuk pemenuhannya," kata Darmawan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, hingga saat ini pabrik BBJP mampu menyerap sampai dari TPSA Bagendung mencapai 30 ton per hari
"Tentunya akan terus kami kembangkan. Kedepannya, instalasi BBJP Bagendung akan terus dikembangkan menjadi kapasitas 300 ton per hari dan PLTU Suralaya sebagai offtakernya,” tambahnya.
Atas keberhasilan menyulap sampah menjadi bahan bakar biomassa atau bahan baku co-firing di Kota Cilegon, PLN pun dianugerahi penghargaan oleh Pemerintah Kota Cilegon. Penghargaan yang diwakilkan oleh General Manager PLN UID Banten, Abdul Mukhlis ini diserahkan bertepatan dengan perayaan Hari Ulang tahun (HUT) Kota Cilegon yang ke-24 di halaman Kantor Walikota Cilegon (27/4).
- PLN Luncurkan Srikandi Movement, Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan Rentan di Lubuklinggau
- PLN Raih Dua Penghargaan ESG Business Award 2024, Tunjukkan Komitmen terhadap Lingkungan
- PLN Raih Penghargaan Grup Pembayar Pajak Terbesar