Masalah stunting telah menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Upaya dalam menangani dan mencegah stunting, terutama pada anak-anak, semakin diperkuat dengan digelarnya Fokus Group Discussion (FGD) yang membahas Strategi Penanganan Stunting di wilayah ini.
- Target PAD Meningkat, Pemkab PALI Sasar Perusahaan Beri Kontribusi ke Daerah
- Pemkab PALI Siapkan Penyesuaian Jam Kerja ASN Selama Ramadhan
- Pemkab PALI Siapkan 6.000 Hektar Lahan untuk Tanam Jagung
Baca Juga
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten PALI, Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan, serta Universitas Padjadjaran, Bandung.
Acara yang diadakan pada Rabu, 2 Agustus, di ruang rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten PALI ini diresmikan oleh Bupati PALI, DR Ir H Heri Amalindo MM, yang diwakili oleh Asisten 1 Setda PALI, H Andre Fajar Wijaya. Narasumber dalam FGD ini adalah para tenaga ahli gizi dari Universitas Padjadjaran, yakni DR Dewi Marhaeni DH, DR Deni Kurnia Sanjaya, dan dr Dess.
Lufiana, yang mewakili Kepala Balitbangda Kabupaten PALI, Khairiman, menjelaskan bahwa tujuan utama dari FGD ini adalah untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan berbagai strategi serta upaya dalam menangani masalah stunting di wilayah PALI.
"Penurunan angka stunting di Kabupaten PALI sudah sangat baik. Tercatat pada tahun 2022 sudah menurun menjadi 14,6 persen. Tentu langkah yang dilakukan Pemkab PALI, supaya bisa ditingkatkan lagi sehingga angka stunting di Kabupaten PALI bisa menurun," katanya.
Dia juga menggarisbawahi pentingnya upaya terus-menerus dalam menangani stunting, mengingat angka stunting di daerah ini telah mengalami penurunan menjadi 14,6 persen pada tahun 2022.
"Kami mengharapkan hasil FGD ini dapat menjadi panduan bagi Pemerintah Kabupaten PALI dalam mengambil langkah-langkah lebih lanjut dalam penanganan stunting," ujar Lufiana.
Asisten 1 Setda PALI, H Andre Fajar Wijaya, menekankan komitmen penuh Pemkab PALI dalam menghadapi tantangan stunting. Kerjasama lintas sektor, melibatkan instansi terkait, seperti kesehatan, ketahanan pangan, dan lingkungan, merupakan kunci dalam upaya mencegah stunting.
Ia juga menyoroti peran penting Bupati PALI dan Wakil Bupati PALI dalam menjaga fokus terhadap isu kesehatan generasi muda.
"Ini bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga melibatkan sektor-sektor lain seperti pangan dan lingkungan," jelas Andre Fajar Wijaya.
Dia juga mengungkapkan bahwa dalam FGD ini, ditemukan beberapa rekomendasi yang mencakup edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan yang kaya asam amino, penguatan peran kader posyandu, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya pencegahan stunting sejak dini.
- Polsek Penukal Abab Ungkap Kasus Percobaan Pembegalan, Enam Pelaku Lebaran di Penjara
- Target PAD Meningkat, Pemkab PALI Sasar Perusahaan Beri Kontribusi ke Daerah
- Pemkab PALI Siapkan Penyesuaian Jam Kerja ASN Selama Ramadhan