Komisi II DPR mengingatkan pemerintah agar tidak berlebihan mengeluarkan uang negara demi perayaan HUT RI di IKN.
- Endorse Prabowo ke Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
- Dugaan Manipulasi Perolehan Suara, Komisi II DPR Sambangi Kantor KPU Sumsel
- Dugaan Komisi III DPR, Hakim Perkara KSP Indosurya ‘Masuk Angin’
Baca Juga
Anggota Komisi II DPR, Guspardi Gaus khawatir akan timbul persepsi negatif dari masyarakat dan dianggap pemborosan uang negara.
"Saya paham pemerintah ingin memberikan yang terbaik di peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Namun jangan sampai dianggap boros sehingga merusak citra birokrasi,” ucap Guspardi kepada wartawan, Jumat (9/8).
Guspardi juga meminta pemerintah memberikan penjelasan kepada masyarakat secara detail dan transparan terkait anggaran yang dikeluarkan untuk perayaan HUT ke-79 RI di IKN.
Masyarakat, kata dia, membutuhkan klarifikasi secara komprehensif. Apalagi sebelumnya pihak istana sempat membantah adanya penyewaan mobil khusus bagi tamu penting.
"Intinya pemerintah harus transparan memberikan penjelasan kepada masyarakat agar memahami apa yang terjadi dan seberapa besar kebermanfaatan penggunaan anggaran tersebut," tutup Guspardi Gaus.
Mensesneg Pratikno sebelumnya menyatakan ada potensi anggaran peringatan HUT RI tahun ini membengkak karena dilaksanakan di dua tempat, yakni di IKN dan Jakarta.
“Karena upacara diselenggarakan di dua tempat, tentu saja anggarannya lebih besar dari sebelumnya, tetapi tidak signifikan,” kata Pratikno belum lama ini.
- Endorse Prabowo ke Luthfi-Yasin Tak Langgar Aturan
- Jokowi Didorong Pilih Tokoh Muhammadiyah Pimpin BPIP
- Bentangkan Spanduk "Indonesia is Not For Sale" di Kawasan IKN, Sejumlah Aktivis Lingkungan Diamankan?