Sosiolog Musni Umar mengurai bahwa wabah virus corona telah mendatangkan penderitaan bagi seluruh lapisan masyarakat. Terkhusus umat Islam, ibadah berjamaah di bulan suci Ramadhan harus ditiadakan pada hari-hari ini.
- Tak Terima Pergantian Akbar Alfaro, Kader PAC Gerindra Ancam Mundur Jadi Pengurus
- Empat Partai di Sumsel Mulai Susun TKD Ganjar Pranowo
- Dibuka 18 Oktober 2021, Ini Tiga Cara Daftar Calon Anggota KPU dan Bawaslu
Baca Juga
Umat Islam harus mengganti ibadah Shalat Tarawih dan Shalat Jumat di masjid dengan menunaikannya di dalam rumah.
"Hari ini Jumat, umat Islam kembali tidak bisa Shalat Jumat karena Covid-19. Kita ingin badai corona segera berakhir,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Jumat (8/5/2020).
Namun harapan itu bak bertepuk sebelah tangan. Alih-alih memperketat, pemerintah justru berencana melonggarkan penerapan PSBB di kala peningkatan wabah masih terjadi.
“Tapi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) selalu dilemahkan dengan para menteri," katanya.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu lantas mengkritik kebijakan pemerintah yang kembali mengoperasikan seluruh moda transportasi di tengah pandemik Covid-19.
"Izin operasi moda transportasi bukti kebijakan yang amburadul dan lemahkan PSBB. Kalau begini kapan corona berakhir?" tandasnya.[ida]
- Survei PSI: Berdasarkan Tiga Aspek Pemerintahan yang Kuat, Elektabilitas Airlangga Paling Tinggi
- Pendaftaran Bacaleg Melebihi Kuota, DPD Gerindra Lakukan Seleksi Ketat
- Begini Strategi Pertahanan Nasional Termasuk Penggunaan Sumber Dana Alternatif