Pembubaran ibadah jemaat Gereja di Bandar Lampung dapat menimbulkan asumsi bahwa PDI Perjuangan tidak lagi menjadi partai yang menyuarakan soal toleransi.
- Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang
- Ditemui Tim Percepatan Reformasi Hukum, KPK Soroti Manajemen Pengelolaan Batubara di Ditjen Minerba
- Kasus Harun Masiku dan Dugaan KKN Anak Jokowi Preseden Buruk KPK
Baca Juga
Bukan tanpa alasan, saat ini, Walikota Bandar Lampung hingga Ketua DPRD Bandar Lampung merupakan politisi PDIP.
"Pembubaran jemaat gereja yang terjadi di Kota Bandar Lampung bisa membuktikan kota itu dianggap intoleran," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/2).
Padahal, kata Muslim, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Ketua DPRD Bandar Lampung Hi. Wiyadi merupakan politisi asal PDIP. Di mana, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu, selalu menyuarakan isu toleransi.
Lebih disesalkan lagi, lanjutnya, pelaku pembubaran ibadah gereja adalah Ketua RT, yang seharusnya hal itu dikoordinasikan dengan walikota agar hal itu tidak menimbulkan persoalan.
"Pembubaran jemaat gereja bisa menimbulkan asumsi PDIP tidak menjadi partai yang suarakan soal toleransi," demikian Muslim.
- KPU Nyatakan Dokumen Pendaftaran 6 Parpol Peserta Pemilu Lengkap
- Bongkar Mega Skandal Musi Prima Coal dan Lematang Coal Lestari: Gelembungkan Jumlah Overburden dan Timbun FABA Bernilai Ratusan Miliar
- Wamenag Lagi Sambutan, Peserta Muspimnas PMII Rusuh dan Lempar Kursi