Pembubaran ibadah jemaat Gereja di Bandar Lampung dapat menimbulkan asumsi bahwa PDI Perjuangan tidak lagi menjadi partai yang menyuarakan soal toleransi.
- Pemilu, Pj Gubernur Sumsel Nyoblos di TPS 35, Pj Walikota Palembang TPS 053
- PAW Percha Leanpuri Masuk Proses Persiapan Administrasi, Bapilu NasDem Sumsel: Belum 40 Hari!
- Soal TPS Keliling, Sebaiknya Dikaji Ulang
Baca Juga
Bukan tanpa alasan, saat ini, Walikota Bandar Lampung hingga Ketua DPRD Bandar Lampung merupakan politisi PDIP.
"Pembubaran jemaat gereja yang terjadi di Kota Bandar Lampung bisa membuktikan kota itu dianggap intoleran," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/2).
Padahal, kata Muslim, Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana dan Ketua DPRD Bandar Lampung Hi. Wiyadi merupakan politisi asal PDIP. Di mana, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu, selalu menyuarakan isu toleransi.
Lebih disesalkan lagi, lanjutnya, pelaku pembubaran ibadah gereja adalah Ketua RT, yang seharusnya hal itu dikoordinasikan dengan walikota agar hal itu tidak menimbulkan persoalan.
"Pembubaran jemaat gereja bisa menimbulkan asumsi PDIP tidak menjadi partai yang suarakan soal toleransi," demikian Muslim.
- Akhirnya Amien Rais Berterima Kasih dengan Pemerintahan Jokowi
- Siap Maju Pilgub Jakarta, Sahroni Tak Gentar Hadapi Kaesang
- DPRD Sumsel Soroti Banyaknya Kasus Kecelakaan BBM Pengangkut Solar Industri