Ketua Komisi I DPRD Sumsel, Antoni Yuzar mengatakan, rencana Pemprov Sumatra Selatan bersama Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sumsel Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan memasang tangga otomatis atau lift di Jembatan Ampera dinilai kurang memiliki asas manfaat.
- Nikmati Indahnya Palembang dari Ketinggian, LRT Sumsel Jadi Pilihan Utama Wisatawan
- Wali Kota Palembang Kesal, Jam Mati di Jembatan Ampera Tak Kunjung Diperbaiki
- Jembatan Ampera Ditutup Selama Sholat Idul Fitri, Polrestabes Palembang Siapkan Pengaturan Lalu Lintas
Baca Juga
“Ya, bisa terkesan mubasir, tentunya kalau mau masang lift tentu harus ada perhitungan, ada kajian masalah sejarahnya, masalah budayanya, masalah konstruksinya, asas manfaatnya," ujar Antoni.
Anggaran untuk memasang lift di Jembatan Ampera, kata dia dapat digunakan untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Seperti penanganan banjir yang selalu terjadi setiap tahun di Kota Palembang.
"Harus lebih fokus ke masalah banjir, masalah normalisasi kolam retensi atau ada lahan-lahan yang dibuat retensi baru, itu kan lebih kelihatan manfaatnya,” tegas dia.
Dalam melakukan pembangunan, politisi PKB ini mengatakan, harusnya pihak terkait lebih mendengar suara masyarakat, para ahli dan lainnya. Jangan asal melakukan pembangunan yang nantinya menjadi sia-sia.
"Menurut saya pemasangan lift di Jembatan Ampera manfaatnya tidak begitu berarti, kalau mau lihat kota Palembang sekarang tidak harus di atas, dari bawah masih bisa, karena belum banyak gedung yang tinggi-tinggi, kecuali gedung itu seperti monas misalnya," tandas dia.
- Wawako Palembang Prima Salam Ingatkan ASN Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat
- Sekda Palembang: Kepala Sekolah Harus Jadi Motor Penggerak Kurikulum Merdeka
- Dewi Sastrani Hadiri Pengajian Ibu-Ibu Palembang, Ajak Bentuk Generasi Muda Berakhlak