Pelaku UMKM di Empat Lawang Keluhkan Harga Elpiji Naik

 Usaha kedai kopi juga terdampak karena gas elpiji non subsidi naik/ist
Usaha kedai kopi juga terdampak karena gas elpiji non subsidi naik/ist

Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Empat Lawang banyak yang mengeluhkan naiknya harga gas elpiji non subsidi.


Salah satunya dirasakan Meli, pengusaha kedai kopi dan kuliner. Dirinya merasa keberatan dengan kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi yang terus terjadi tersebut.

"Sangat berdampak dengan harga sekarang. Kami usaha kuliner merasa berat, karena kami tidak mungkin menaikan harga," ungkapnya.

Kalau menaikan harga jual, pelanggan pasti kaget dan perlahan-lahan pelanggan akan lari dan kedai akan sepi

Kendati demikian, selaku pelaku UMKM di Kabupaten Empat Lawang, dirinya berharap agar pemerintah memikirkan kembali para pelaku UMKM yang menggunakan tabung gas nonsubsidi.

"Dulu harga 70 ribu sekarang sudah mencapai ratusan dan kami sangat berat untuk pedagang kuliner. Sedangkan makanan yang kami jual satu porsinya 10 ribu, seperti pisang goreng, mie goreng dan lainnya," tuturnya.

Ditempat yang berbeda, hal tersebut juga dikeluhkan Martin, pelaku usaha keripik pisang. Saat ini dia belum menaikkan harga karena pelanggan nanti banyak yang pindah.

"Usaha yang kami tekuni ini juga mempunyai saingan. Sifat konsumen sekarang, ingin banyak, murah dan enak. Karena itu kita menjaga konsumen untuk tetap berlangganan, walaupun untungnya kecil," pungkasnya.