Pelaku Pengeboman yang Menewaskan Darya Dugina Masuk dalam Pencarian Orang

Polisi berada di lokasi serangan bom mobil yang menewaskan Darya Dugina, puteri dari tokoh kepercayaan Presiden Rusia Vladimir/Net
Polisi berada di lokasi serangan bom mobil yang menewaskan Darya Dugina, puteri dari tokoh kepercayaan Presiden Rusia Vladimir/Net

Polisi masih terus mendalami kasus serangan bom mobil yang menewaskan Darya Dugina, puteri dari tokoh kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Layanan keamanan federal Rusia FSB mengumumkan telah mengetahui siapa dalang di balik serangan mematikan itu.

Dalam pernyataannya pada Senin (22/8), FSB mengatakan, serangan itu disiapkan oleh dinas rahasia Ukraina. 

Pelakunya seorang warga negara Ukraina yang diidentifikasi sebagai Natalia Vovk, ia telah melarikan diri ke Estonia. FSB telah memasukkannya dalam daftar pencarian orang.

"Warga Ukraina Natalia Vovk, yang melarikan diri ke Estonia setelah melakukan pembunuhan Darya Dugina, akan dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari dan diminta ekstradisinya," kata FSB, seperti dikutip dari Kantor Pemberitaan RMOL.id yang dilansir dari TASS.

Vork merupakan kelahiran 1979, ia tiba di Rusia pada 23 Juli bersama dengan putrinya, Sofya Shaban, yang berusia 12 tahun.

"Pada hari pembunuhan itu, Vovk dan Shaban menghadiri festival sastra dan musik, di mana Dugina hadir sebagai tamu kehormatan," kata FSB.

Polisi menduga, Untuk merencanakan pembunuhan dan mengumpulkan informasi tentang Dugina, Vovk dan putrinya menyewa sebuah apartemen di Moskow di gedung yang sama dengan tempat tinggal korban.

Untuk memata-matai korban, pelaku menggunakan kendaraan dengan nomor pelat yang berbeda-beda.

Darya Dugina, puteri dari Alexander Dugin, pria yang dikenal dengan propaganda Rusia dan dikenal sebagai "otak" Presiden Rusia Vladimir Putin, tewas dalam serangan bom pada Sabtu malam (20/8).

Wanita 29 tahun itu adalah seorang wartawan dan salah satu individu yang mendapat sanksi dari Inggris karena kerap muncul sebagai kontributor disinformasi yang terkait dengan Ukraina.

Dugina berada di mobil ayahnya malam itu, ketika mobil tersebut meledak di dekat Desa Velyki Vyazomy di pinggiran kota Moskow. Mobil terbakar hebat. Dugina tidak sempat menyelamatkan diri.

Banyak yang menduga ledakan itu ditujukan untuk ayahnya, yang tidak berada di dalam kendaraan ketika itu terjadi.

Alat peledak telah ditanam di bagian bawah kendaraan di sisi pengemudi. Dugina, yang mengemudikan mobil, tewas di tempat.

Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak membantah keterlibatan Ukraina dalam pemboman itu. Dalam sebuah tweet, ia menolak klaim FSB sebagai fiktif, merujuk pada mereka sebagai bagian dari pertikaian antara dinas keamanan Rusia.