Militer Israel pada Minggu (29/9), mengumumkan keberhasilannya membunuh pemimpin senior Hizbullah lainnya, Nabil Kaouk dalam serangan udara di Lebanon hari Sabtu (28/9).
- Gaza Digempur Israel Saat Idulfitri, 80 Orang Tewas
- Gencatan Senjata di Ujung Tanduk, Israel Bersiap Perang Lagi di Gaza
- Trump Izinkan Pengiriman Bom 2.000 Pon ke Israel
Baca Juga
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah sekretaris jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah tewas dalam serangan udara pada hari Jumat (27/9) saat mengadakan pertemuan di markas bawah tanah kelompok tersebut.
"Pemimpin senior Nabil Kaouk, tokoh penting dalam kelompok militan Hizbullah dan calon penerus Hassan Nasrallah tewas terbunuh dalam serangan Israel," tulis militer Israel, seperti dimuat BBC.
Nabil Kaouk adalah Wakil Kepala Dewan Pusat Hizbullah. Dia adalah komandan militer kelompok itu di Lebanon selatan dari tahun 1995 hingga 2010. Dia dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada tahun 2020.
Hizbullah hingga kini belum mengonfirmasi kabar kematian Kaouk.
Namun, laporan mengatakan para pendukungnya terlihat berduka atas kematiannya.
Sebelumnya, putri Nasrallah Zainab Nasrallah, kepala garis depan selatan Hizbullah Ali Karaki, komandan unit rudal Muhammad Ali Ismail dan wakilnya Hossein Ahmed Ismail juga tewas dalam serangan Israel di Beirut.
Sementara itu, Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengatakan bahwa pemerintah sedang berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel melalui jalur diplomatik.
Hashem Safieddine, yang merupakan sepupu Nasrallah, dipandang sebagai calon penggantinya. Ia adalah anggota kunci Dewan Syura Hizbullah, diyakini memiliki hubungan dekat dengan Iran dan Pemimpin Tertingginya.
- Gaza Digempur Israel Saat Idulfitri, 80 Orang Tewas
- Gencatan Senjata di Ujung Tanduk, Israel Bersiap Perang Lagi di Gaza
- Trump Izinkan Pengiriman Bom 2.000 Pon ke Israel