Perang Ukraina-Rusia berdampak terhadap naiknya harga pangan. Pasalnya, kedua Negara merupakan penyumbang 30 persen dari ekspor gandum dunia dan 20 persen dari ekspor jagung.
- Harga Komoditas Pangan Masih Tinggi pada Awal Februari 2025
- Sidak ke Seluruh Pasar, Ketersediaan Pangan di Muara Enim Dipastikan Aman Jelang Ramadhan
- Nataru, Ketersediaan Pangan di Sumsel Dipastikan Aman
Baca Juga
Efeknya sendiri telah mulai dirasakan Polandia. Mantan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk mengungkapkan bahwa harga roti di negaranya bahkan kemungkinan akan naik empat kali lipat.
Berbicara di stasiun radio Polsat News pada Rabu (30/3), Ketua Partai Oposisi Civic Platform itu mengemukakan kekhawatiran bahwa roti termurah di negara itu mungkin berharga 10 zlotys (sekitar 34.000 rupiah) pada akhir tahun ini.
Saat ini, harga roti biasa seberat 0,5 kg di Polandia berada pada kisaran 2,2-2,6 zlotys (sekitar 7.000-8.900 rupiah).
Tusk mengatakan bahwa untuk menghindari perkembangan peristiwa seperti itu, pemerintah harus mengorganisir dukungan untuk produsen pertanian Polandia.
“Nasib semua keluarga Polandia sebagian besar tahun ini tergantung pada bagaimana Anda membantu para petani Polandia,” katanya, seperti dikutip dari RT, Kamis (31/3).
Petani Eropa telah melakukan protes massal atas meledaknya harga energi dan komoditas penting lainnya seperti pupuk.
Asosiasi Petani Jerman bahkan telah memperingatkan bahwa roti bisa segera berharga 10 euro (sekitar 160.000 rupiah).
- Harga Komoditas Pangan Masih Tinggi pada Awal Februari 2025
- Lima Penyedia Layanan Hacker Dunia Tertangkap di Polandia
- Tentara Wagner Migrasi ke Belarusia, Polandia Perkuat Barisan Timur