Partai Republik Menang di DPR AS, Siap Mengendalikan Agenda Biden

Kevin McCarthy Pemimpin Partai Republik di DPR AS/Net.
Kevin McCarthy Pemimpin Partai Republik di DPR AS/Net.

Pemilihan Paruh Waktu AS hampir mencapai titik terangnya dalam beberapa hari lagi. Namun begitu, penghitungan pada Rabu (16/11) telah memperlihatkan  bahwa Partai Republik telah memenangkan mayoritas di Dewan Perwakilan AS (DPR), dan Partai Demokrat memegang kendali senat.


Ini akan membuat ruang politik semakin berwarna dengan panggung pemerintahan yang terpecah dalam dua tahun ke depan.

Pemilihan yang telah berlangsung lebih dari seminggu menghasilkan suara yang tidak terduga. Menurut data yang dilaporkan oleh Refinitiv Partai Republik memperoleh 218 kursi dan Partai Demokrat memperoleh 211 kursi. Masih ada  enam sisa suara tetapi itu tidak akan mempengaruhi hasil saat ini.

Hasil tersebut jelas menunjukkan bahwa  Partai Republik mampu membalikkan DPR dari kendali Demokrat, yang artinya memberi kekuasaan untuk mengendalikan agenda Biden dan meluncurkan penyelidikan terhadap pemerintahan dan keluarganya. Hal yang sebelumnya tidak dapat dilakukan oleh partai ini karena kurangnya mayoritas di DPR.

Pemimpin Partai Republik di DPR saat ini, Kevin McCarthy, harus bersiap dengan tantangan di depan. Ia tetap dengan semangat mengatakan bahwa Amerika siap untuk arah baru, dan lebih menantang lagi dengan  mantan Presiden Donald Trump yang kembali mencalonkan diri.

"Orang Amerika siap untuk arah baru, dan House Republicans siap untuk mewujudkannya," kata McCarthy di Twitter.

Joe Biden dengan berbesar hati mengucapkan selamat  kepada McCarthy pada Rabu saat ia berada di KTT G20, mengatakan dia akan bekerja keras untuk memberikan hasil.

"Rakyat Amerika ingin kami menyelesaikan sesuatu untuk mereka," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters.

Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa DPR Demokrat akan terus memainkan peran utama dalam mendukung agenda Presiden Biden, dengan pengaruh kuat atas mayoritas Republik yang sedikit.