Dalam konteks Pandemi Covid-19, sebetulnya tidak ada orang yang terinfeksi tanpa gejala. Pasti ada gejala dalam kasus pasien yang kemudian dinyatakan positif virus corona baru (Covid-19). Jadi sebenarnya tak ada Orang tanpa Gejala (OTG).
- Serahkan Mobil Ambulans Gratis, Hafisz Tohir: Silahkan Gunakan Sebaik-Baiknya
- Sosok Imanullah Politisi Gerindra Lahat, Disebut Sebagai Pahlawan Warga yang Diduga Dikriminalisasi Banjarsari Pribumi
- Arab Saudi Batasi Haji 1442 H Hanya untuk Warga Domestik dan Ekspatriat
Baca Juga
Demikian ditegaskan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto , saat menjadi pembicara di peluncuran buku ‘Menghadang Corona: Advokasi Publik di Tengah Pandemik’ milik politisi PAN Saleh Partaonan Daulay di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/7/2020).
“Sakit itu yang gejalanya ringan, kalau dikatakan tanpa gejala, enggak ada orang tanpa gejala karena kami sudah cek,” tegas Yurianto yang karib disapa Pak Yuri.
Hal itu ia buktikan saat menanyakan kepada pasien positif Covid-19 yang menganggap remeh gejala virus asal Wuhan itu.
“Saya tanya badanmu, ya meriang-meriang pak. Enggak batuk? Ya kadang batuk dikit enggak papa pak, kan biasa asap knalpot. Keluhan sakit itu subyektif,” katanya.
Dokter kelahiran Malang, Jawa Timur ini pun menceritakan kebiasaan masyarakat di kampung halamannya. Warga di kampung, katanya, baru dinyatakan mengidap penyakit bila tidak bisa bangun dari tempat tidurnya dan tidak bisa bekerja seperti biasa.
“Tapi, kalau anak sekarang jerawatan aja ke dokter spesialis kulit, udah berobat ke Singapura. Persepsi sakit itu beda, kalau sakit tanpa gejala itu enggak ada. Pasti ada gejala," ucapnya.
Di sisi lain, ia merasa miris hingga kini masih ada masyarakat yang menganggap remeh gejala Covid-19 seperti batuk dan demam.
“Apa bahayanya? Begitu dia tidak merasakan sakit, tidak merasa membawa penyakit, apa yang terjadi dengan orang terdekatnya?" paparnya.
Selain itu, dia mendapatkan informasi ada seorang bayi yang baru lahir terkena Covid-19 usai digendong oleh keluarganya yang mengidap Covid-19. Namun mereka ngotot tidak memiliki gejala.
“Begitu kita lakukan penelurusan epidemologi, ternyata abis dibesuk oleh saudaranya yang positif. Mungkin enggak kita menjaga jarak dengan bayi yang lucu? Cium, gendong pastilah (dilakukan)," tandasnya. [ida]
- Istri Habib Rizieq Meninggal Dunia, Besok Dimakamkan di Bogor
- HUT JMSI ke-5 di Banjarmasin, Usung Program Literasi "JMSI Goes To School"
- Cuaca Ekstrem Ancam Palembang, Potensi Banjir Mengintai