Ongkos Haji Naik, Belum Ada CJH Asal OKU Batalkan Keberangkatan Ke Mekah

Kasi Haji dan Umroh Kemenag OKU, Abdul Muis . (Amizon/RmolSumsel.id)
Kasi Haji dan Umroh Kemenag OKU, Abdul Muis . (Amizon/RmolSumsel.id)

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengklaim, sampai saat ini belum ada Calon Jamaah Haji (CJH) di wilayah mereka yang membatalkan keberangkatan ke tanah suci Mekah setelah pemerintah resmi menaikan ongkos haji menjadi Rp 49,8 juta.


"Kalau sampai batal belum ada, kalau menunda juga belum ada," terang Kasi Haji dan Umroh Kemenag OKU,  Abdul Muis, Kamis (23/2).

Abdul mengaku, beragam tanggapan yang dilontarkan CJH OKU saat tahu ongkos naik haji mengalami kenaikan, mulai dari yang menolak sampai menerima atas keputusan pemerintah tersebut.

Meski demikian, mereka masih tetap ingin melaksanakan ibadah rukun islam ke lima itu.

"Ada yang ikhlas menerimanya, namun ada juga yang mengeluh khususnya jemaah haji yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani," jelasnya.

Kendati demikian kata dia, para jemaah haji OKU itu belum ada yang menyatakan diri menunda keberangkatan hajinya ataupun juga sampai minta batal.

Pihaknya sendiri saat ini masih menunggu Keputusan Menteri Agama (KMA) terkait mengenai kenaikan ongkos naik haji tersebut.

"Ditingkatkan DPR RI sudah disahkan, nah tinggal nunggu KMA sebagai turunannya. Namun bisa dipastikan mulai tahun ini ongkos naik haji akan mengalami kenaikan. Kalau turun tidak mungkin, karena sudah disahkan dewan," katanya.

Sementara saat ditanya berapa banyak kuota haji OKU untuk 2023, Abdul Muis mengaku, pihaknya belum bisa memastikan jumlahnya sebab masih menunggu KMA.

"Yang jelas 151 CJH OKU yang tertunda keberangkatannya sejak 2020 lalu, maka bisa dipastikan mereka akan diberangkatkan tahun ini. Apa nanti kuotanya bertambah atau tidak kita belum tahu, karena masih menunggu KMA," tandasnya.