Pemerintah pusat telah menerapkan restrukturisasi bagi lembaga keuangan di Indonesia termasuk di Kota Palembang. Hal ini disebabkan kredit macet nasabah akibat dampak dari pandemi Covid-19.
- Batiqa Hotel Palembang Hadirkan Promo Spesial Pilkada
- Tingkatkan Kualitas Kopi Pagar Alam, Rumah Produksi Kopi dan Solar Dry Diresmikan
- Miliarder Koh Wee Meng Siap Dirikan Tiga Hotel Baru di Singapura
Baca Juga
Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho mengatakan, selama pandemi ini permintaan akan kredit tumbuh lambat yakni hanya tiga persen. Sedangkan, ratio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) juga masih di bawah lima persen.
Untuk menekan NPL ini, maka OJK memperbolehkan lembaga keuangan untuk menstrukturisasi. Artinya, walaupun lembaga keuangan itu nasabahnya tidak membayar kredit maka distruktur akan dianggap lancar.
"Kebijakan ini hanya diperbolehkan dalam kondisi pandemi. Kalau, dalam kondisi normal maka tidak akan diizinkan," katanya, Rabu (23/6).
Menurutnya, dalam restrukrutisasi ini berdampak pada kondisi perbankan tersebut. Pasalnya, lembaga keuangan ini tidak menerima setoran. Meskipun, para nasabah dianggap telah membayar. Tentunya ini sangat memberatkan lembaga keuangan tersebut. Karena itu, bagi yang telah mampu membayar maka lakukan pembayaran tersebut.
"Tapi, sejauh ini kondisi bank di Sumsel kami nilai masih sehat," tegasnya.
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini, maka akses pembiayaan masyarakat harus ditingkatkan seperti kredit dan lain sebagainya. Dia menilai, sejauh ini masyarakat masih sulit untuk mengakses pembiayaan. Hal ini dikarenakan, proposal usaha belum memiliki pengalaman atau pun belum layak untuk dibiayai.
OJK mencatat, sejak awal tahun hingga saat ini akses pembiayaan kredit yang disalurkan dari Bank Umum hingga BPR di Palembang yakni sebanyak Rp61,5 miiar. Leasing yakni sebesar Rp6,7 triliun.
Sedangkan pasar modal yakni sebanyak 4,8 triliun atau sekitar 58.436 orang. Melihat gambaran ini maka ini sudah cukup baik. Belum lagi, akses pijaman per to per landing.
"Jadi, kami mengajak pemerintah dan semua OPD untuk meningkatkan akses pembiayaan sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya di Kota Palembang," ujar dia.
- Harga Emas Antam Melonjak ke Rp1,514 Juta per Gram, Cek Daftarnya!
- Sukses Raih Penghargaan Internasional Anugerah UKM TJSL Asia, PLN UID S2JB Buktikan Kompetensi Pengelola TJSL
- Bangkitkan UMKM Pasca Pandemi, bank bjb dan Perumda Pasar Jaya Gelar Pasar NgeDIGI