Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin membentuk poros koalisi baru untuk menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Sebab, pemilu kali ini merupakan arena pertarungan yang baru.
- Bahas Pengaduan Masyarakat, Komisi III Gelar RDP Tertutup Bareng Kabareskrim
- Usulkan Nama Ahmad Marzuki sebagai Penjabat Gubernur, DPR Aceh Dinilai Jilat Ludah Sendiri
- PJ Bupati OKU dan Muara Enim Dilantik Malam Ini, Siapa Saja?
Baca Juga
Demikian ditegaskan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Rabu (25/5).
"PKB ingin memimpin poroslah, jangan ikut terus, tetapi kita harus sadar diri, kecuali kita bergabung dengan PKS, PAN, PPP, nah itu kan hampir satu rumpun," kata Jazilul.
Jazilul mengamini bahwa partai-partai islam terpecah, dalam hal ini PAN dan PPP sudah membuat koalisi baru dengan Partai Golkar, yakni Koalisi Indonesia Bersatu beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Jazilul menyebut PKB masih sangat mungkin untuk membuat poros baru. Apalagi PKB berniat memajukan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres.
"Jadi PKB ingin memimpin poros itu, apalagi kalau PKB sudah jelas capresnya sudah ada Pak Muhaimin, jadi enggak usah repot-repot diukur dari situ," kata Jazilul.
Ia menambahkan, apabila membaca peta Pilpres 2024 dan dilihat dari representasi ketua umum parpol, elektoral yang paling tinggi saat ini baru ada nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
"Baru setelah itu Pak AHY, baru itu Pak Muhaimin. Jadi kita ada di slot ketum-ketum partai yang sebenarnya secara elektoral mampu, jadi bukan omong kosong apa yang disampaikan Pak Muhaimin itu," demikian Jazilul.
- PAN Sumsel Bakal Jalin Komunikasi Politik dengan Pengurus Partai Koalisi
- DPRD Desak KONI Sumsel Segera Tindaklanjuti Temuan BPK
- Hasan Nasbi Bertaruh Mobil Alphard Anies Tak jadi Capres, Begini Respon Petinggi Nasdem