Natuna Berpotensi Jadi Sumber Ketegangan China dan Indonesia

Peta Laut Natuna Utara/ist
Peta Laut Natuna Utara/ist

Meski kerap dinilai memiliki hubungan yang sangat baik, Indonesia dan China memiliki potensi ketegangan yang besar, yaitu Natuna.


China mengklaim sebagian besar wilayah perairan Laut China Selatan dengan sembilan garis putus-putus. Meski tidak tumpang tindih, namun kapal-kapal China kerap ditemukan di Laut Natuna Utara, yang memicu kekhawatiran dari Indonesia.

Menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) yang juga ditandatangani oleh China, Natuna memang merupakan wilayah ZEE Indonesia.

Sebagai tindak lanjut, pemerintah Indonesia berusaha menjadikan Natuna sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang akan membantu pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Terlepas dari baiknya hubungan Indonesia dan China saat ini, Beijing tampaknya tidak bisa menganggap remeh Jakarta.

Indonesia secara strategis disebut sebagai negara yang sangat penting bagi kawasan Indo-Pasifik.

Hal ini terlihat dari latihan Super Garuda Shield tahunan ke-16 antara militer AS dan Indonesia yang diadakan bulan ini. Di bawah 14 bendera negara, latihan ini menjadi salah satu latihan gabungan multinasional terbesar di kawasan Indo-Pasifik.

Lebih dari 4.000 personel pasukan gabungan, termasuk peserta pertama kali Australia, Singapura, dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang, berpartisipasi dalam mendukung latihan tersebut.

Perencanaan, operasi, pertukaran, dan kegiatan latihan multinasional dinilai dapat meningkatkan kemampuan pertahanan militer semua negara yang berpartisipasi dan bekerja untuk mempertahankan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

“Ketika kita bersama seperti ini, kita lebih kuat,” kata Komandan Jenderal Angkatan Darat AS di Pasifik, Jenderal Charles Flynn.

Menurut analisis dari media independen Global Strat View, Indonesia tampaknya akan memainkan peran kunci dalam menghentikan pengaruh China.