Pemerintah terus berupaya keras untuk mengendalikan penyebaran virus corona jenis baru (covid-19). Ditargetkan pertengahan April mulai reda. Namun masa tanggap darurat diberlakukan hingga pekan keempat Mei 2020.
- Baznas Palembang Salurkan Rp700 Juta Per Bulan untuk Warga Kurang Mampu
- Massa 212: Palestina Merdeka, Israel Teroris!
- Puncak Arus Balik, 17.000 Kendaraan Bakal Lintasi Gerbang Tol Kramasan
Baca Juga
Upaya pencegahan penyebaran salah satunya imbauan untuk menghindari keramaian karena berpotensi meningkatnya penyebaran virus terjadi. Lalu bagaimana nasib mudik lebaran yang tinggal dua bulan lagi? Apakah pemerintah akan melarang masyarakat untuk mudik?
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan untuk saat ini pemerintah tengah mencari solusi terkait mudik lebaran bila corona semakin mewabah.
"Ini sedang dibahas bagaimana kemudian bila epidemi ini makin meluas, dan bagaimana kalau terjadi pergerakan orang dari satu kota ke kota lain secara masif," ujar Adita lewat teleconference bersama wartawan Kementerian Perhubungan belum lama ini seperti dilansir JPNN.Com, Minggu (22/3/2020).
Lalu bagaimana nasib mudik gratis? Apakah juga akan ditiadakan? Mengingat beberapa instansi sudah membuka pendaftaran mudik gratis.
"Mudik gratis itu juga kan massal lagi dibahas apakah akan dilarang sama sekali atau ditiadakan atau hanya terbatas. Ini masih akan dibahas di tim kecil. Minggu depan mungkin akan dibahas lagi," tandas Adita.[ida]
- 2.250 Kasus Perceraian Terjadi di Kota Palembang
- Tarif Tol Palindra Naik Mulai 9 Oktober
- Kabar Duka, Ketua MUI Jakarta KH Munahar Muchtar Meninggal Dunia