Muara Enim Punya Mesin Pemusnah Sampah, Kapasitas Penghancuran Hingga 40 Ton per Hari

Penggunaan mesin pemusnah sampah di TPA Bukit Kancil. (ist/rmolsumsel.id)
Penggunaan mesin pemusnah sampah di TPA Bukit Kancil. (ist/rmolsumsel.id)

Kabupaten Muara Enim siap untuk menjadi kota pelopor dalam pengelolaan sampah dengan penggunaan mesin pemusnah sampah terbaru. 


Hal ini diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, Ahmad Rizali, dalam acara peluncuran mesin pemusnah sampah IPI AWS 50 di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Kancil, Kelurahan Air Lintang, Muara Enim, Selasa (13/2/2024).

Mesin pemusnah sampah yang diproduksi oleh PT. Indo Power Internasional (IPI) dengan jenis Sistem Konversi Limbah Lanjutan (Advance Waste Conversion System/AWS) tipe 50, dianggap sebagai terobosan yang ramah lingkungan karena mampu mengubah limbah sampah menjadi sumber energi alternatif. Kapasitas penghancuran sampah yang dimiliki mesin tersebut mencapai 40 ton per hari. 

Ahmad Rizali menyatakan kehadiran mesin ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan sampah di TPA Bukit Kancil yang memiliki luas 28,5 hektar. TPA ini melayani dua kecamatan, yaitu Kecamatan Muara Enim dengan timbunan sampah masuk sekitar 30 ton per hari, dan Kecamatan Lawang Kidul dengan timbunan sampah sekitar 40 ton per hari. Dengan demikian, TPA Bukit Kancil menerima total sekira 70 ton timbulan sampah per hari.

"Keberadaan mesin ini diharapkan bisa membantu pengelolaan sampah yang masuk setiap harinya," kata Rizali. 

Dia mengatakan, kedepannya pihaknya akan menambah mesin tersebut. Sehingga, sampah bisa setiap hari dikelola dengan baik. "Sehingga, sampah yang dihancurkan bisa lebih banyak lagi," ucapnya. 

Sementara itu, VP Sustainability PTBA, Hartono  menegaskan,keberadaan mesin pemusnah sampah ini adalah hasil kerjasama antara Dinas Lingkungan Hidup Muuara Enim dan PTBA. Dia menekankan urgensi menyelesaikan masalah sampah yang menjadi perhatian krusial bagi lingkungan. 

"Mesin pemusnah sampah ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk masalah sampah yang kompleks," tandasnya.