Hilirisasi dan industrialisasi harus berjalan beriringan untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri. Hal ini ditegaskan Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, dalam agenda MINDialogue di Jakarta, Jumat (10/1).
- MIND ID Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar PT Vale Indonesia
- MIND ID Punya Peran Sentral Dorong Transisi Energi
- Minta Copot Direktur MIND ID, Ratusan Pemuda Gelar Aksi di Kementerian BUMN
Baca Juga
Sebagai holding industri pertambangan BUMN, MIND ID telah menunjukkan komitmennya terhadap program hilirisasi. Namun, Hendi menyampaikan kekhawatiran terkait rendahnya serapan bahan baku oleh industri manufaktur nasional.
"Jadi tentunya kami sangat mendukung tumbuhnya iklim perindustrian manufaktur yang membuat barang produk jadi, dan kami menyatakan komitmen serta kesiapan kami untuk memasok bahan baku bagi industri manufaktur yang akan dibangun di Indonesia," ujar Hendi.
Hendi menekankan pentingnya penguatan sektor industri untuk mengoptimalkan nilai tambah. Ia menyesalkan jika bahan baku yang sudah disiapkan hanya berakhir tanpa value added lebih lanjut di dalam negeri.
Selain fokus pada hilirisasi mineral, MIND ID juga tengah merancang pengembangan hilirisasi batu bara. Rencana ini masih dalam tahap prototipe di laboratorium.
"Saat ini masih dalam prototipe di lab, tapi sudah dimungkinkan. Kami akan menggali sinergi antara PT Timah dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), terutama terkait polysilicon yang berasal dari kombinasi silika dan derivatif dari PTBA," jelasnya.
Di sisi lain, MIND ID tengah bersiap melantai di bursa saham melalui rencana Initial Public Offering (IPO). Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan mendukung ekspansi bisnis perusahaan ke depan.
- Indeks Persaingan Usaha Rendah, KPPU Bakal Awasi Sektor Tambang, Panggil Perwakilan BUMN Pertambangan
- MIND ID Resmi Jadi Pemegang Saham Terbesar PT Vale Indonesia
- MIND ID Punya Peran Sentral Dorong Transisi Energi