Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta petani di Sumsel, khususnya petani kopi dan karet untuk menanam tanaman sela di sekitar lahan pertaniannya, khususnya pohon aren, karena diyakini cukup menguntungkan bagi petani.
- Mudik Lebaran Lewat Sumsel, Ini Titik Kemacetan yang Harus Diketahui
- Terkena Dampak Langsung, Presiden Sierra Leone Harap Perang Rusia-Ukraina Segera Berakhir
- Pemimpin Kelompok Anti-Masker Meninggal Dunia Karena Covid-19
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumsel, Rudi Arpian menjelaskan, pihaknya menganjurkan petani di Sumsel untuk menanam tanaman sela, tidak bisa lagi monokultur.
"Kami anjurkan petani melakukan penanaman pohon aren di pinggiran lahan kopi atau karet petani, karena cukup menggiurkan hasilnya," kata Rudi kepada wartawan, Jumat (3/7/2020).
Lebih lanjut Rudi merinci, satu batang pohon aren mampu menghasilkan 2 kilogram (kg) gula aren, yang harga per kilogramnya Rp17 ribu, maka dari sebatang aren petani dapat menghasilkan Rp34 ribu per hari.
"Jika dalam 1 hektare (ha) tanaman pokok (karet, kopi, sawit) ditanami minimal 10 batang sebagai tanaman pembatas kebun, maka petani akan mendapatkan hasil sebesar Rp340 ribu per 10 batang pohon," paparnya.
Sehingga, jika ditanam lebih banyak lagi tanaman Aren, maka tinggal mengalikan hasilnya Rp34 ribu per pohon. Untuk itu pihaknya, sangat menganjurkan petani untuk melakukan tumpang sari di lahan kebun mereka.
Selain itu ditambahkannya, kedepan pihaknya akan menggagas pula wisata aren. Hal ini tentunya menurut dia, akan mampu menjadi penyeimbang harga karet ataupun kopi yang sedang turun.
"Kita akan melakukan sosialisasi terkait hal ini ke masyarakat termasuk kepala daerah dalam waktu dekat," pungkasnya.
- Mudah Didapat, Ini Empat Buah yang Bisa Digunakan untuk Masker Wajah
- Warga Ramai Memancing Ikan Tersapu Banjir di Sekip
- Besok, Ismail Sabri Yaakob Disumpah jadi PM Malaysia Gantikan Muhyiddin Yassin