Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) meminta petani di Sumsel, khususnya petani kopi dan karet untuk menanam tanaman sela di sekitar lahan pertaniannya, khususnya pohon aren, karena diyakini cukup menguntungkan bagi petani.
- Pengunjung Membludak Saat Imlek, Pemkot Bandung Ancam Segel Mal Festival Citylink
- Nelayan Kamboja Berhasil Menangkap Ikan Air Tawar Terberat di Dunia
- Mengintip Jando Beraes, Kue Khas Kota Palembang yang Nyaris Terlupakan
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumsel, Rudi Arpian menjelaskan, pihaknya menganjurkan petani di Sumsel untuk menanam tanaman sela, tidak bisa lagi monokultur.
"Kami anjurkan petani melakukan penanaman pohon aren di pinggiran lahan kopi atau karet petani, karena cukup menggiurkan hasilnya," kata Rudi kepada wartawan, Jumat (3/7/2020).
Lebih lanjut Rudi merinci, satu batang pohon aren mampu menghasilkan 2 kilogram (kg) gula aren, yang harga per kilogramnya Rp17 ribu, maka dari sebatang aren petani dapat menghasilkan Rp34 ribu per hari.
"Jika dalam 1 hektare (ha) tanaman pokok (karet, kopi, sawit) ditanami minimal 10 batang sebagai tanaman pembatas kebun, maka petani akan mendapatkan hasil sebesar Rp340 ribu per 10 batang pohon," paparnya.
Sehingga, jika ditanam lebih banyak lagi tanaman Aren, maka tinggal mengalikan hasilnya Rp34 ribu per pohon. Untuk itu pihaknya, sangat menganjurkan petani untuk melakukan tumpang sari di lahan kebun mereka.
Selain itu ditambahkannya, kedepan pihaknya akan menggagas pula wisata aren. Hal ini tentunya menurut dia, akan mampu menjadi penyeimbang harga karet ataupun kopi yang sedang turun.
"Kita akan melakukan sosialisasi terkait hal ini ke masyarakat termasuk kepala daerah dalam waktu dekat," pungkasnya.
- Dukung Pengamanan PON XX, Korlantas Polri Kirim 51 Unit Kendaraan Operasional
- Sutradara Film "Million Dollar Babby" Diringkus Polisi
- Israel Mulai Sita Akun Cryptocurrency Hamas