Makanan Khas Indonesia Akan Jadi Menu Utama Jemaah Haji

Representative Image/Net
Representative Image/Net

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui anak perusahaannya, BPKH Limited, berencana mengisi lobi hotel di sekitar Mekah dengan berbagai anjungan makanan khas Indonesia.


"Total tahun ini ada kurang lebih 168 hotel. Dari 168 hotel itu nanti kita akan mapping berapa tenant yang bisa kita optimalkan. Kita belum tahu (jumlah) karena mungkin akhir bulan kita akan rilis hasil mapping-nya," kata Direktur BPLKH Limited Sidiq Haryono di Jakarta, saat ditemui pada Kamis (15/2).

Menurut Sidiq, BPKH Limited akan menjadi agregator dan jembatan bagi para pengusaha di Indonesia yang ingin berbisnis di Arab Saudi saat musim haji.

"Kita akan open ke market pengusaha-pengusaha dari Indonesia yang ingin berbisnis di Arab Saudi. Kami bisa menjadi agregator untuk sebagai mediator untuk me-running bisnis itu di Arab Saudi," jelasnya.

Saat ini, BPKH dan Kementerian Agama sendiri telah menandatangani perjanjian kerja sama dalam pengelolaan area-area hotel yang bisa dikomersilkan.

Nantinya, BPKH Limited juga akan mengubah suasana dua hotel, masing-masing di Mekah dan Madinah yang digunakan seluruh jamaah Indonesia, dengan tujuan mengobati rasa kerinduan di Tanah Air.

"Kalau rindu dengan makanan di Indonesia, jamaah hanya perlu ke lobi hotel," tuturnya.

BPKH Limited telah melakukan investasi sebesar Rp20 triliun untuk bisnis di sektor akomodasi dan katering bagi jemaah haji asal Indonesia, yang diharap dapat menciptakan keuntungan hingga berkali lipat.

"BPKH berharap uang yang kita keluarkan Rp20 triliun untuk operasional haji di Saudi, ada yang kembali ke Indonesia dalam bentuk hasil investasi maupun laba yang diciptakan dari investasi di sektor akomodasi dan catering,"kata Kepala BPKH, Fadlul Imansyah.