Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah mulai kehilangan suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Untuk itu, diperlukan pergantian pimpinan agar bisa mengembalikan kembali suara dari kalangan NU.
- Pertemuan Prabowo-Megawati Tak Perlu Didorong-dorong
- Salim Said Kamus Berjalan soal Politik dan Militer
- Inginkan Perubahan, Politisi Gerindra Ikut Pilbup Muara Enim 2024
Baca Juga
Salah satu sosok kuat pengganti Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai ketua partai yakni Mahfud MD.
Begitu kata pengamat politik yang juga Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi melihat dinamika yang terjadi di NU dan PKB.
Menurutnya, Cak Imin sudah terlalu lama menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) PKB. Sehingga, sudah saatnya Cak Imin diganti. Sementara sosok yang cocok jadi pengganti adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
“Apa lagi Cak Imin terindikasi terlibat atas sejumlah kasus, termasuk kasus 'kardus Durian' yang sudah di KPK. Dan, jika KPK proses serius kasus 'Kardus Durian' itu, nasib PKB akan jadi taruhan," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (15/5).
Atas alasan itu, Muslim menyarankan agar PKB dipimpin oleh Mahfud MD yang saat ini berada di lingkaran istana. Terlebih, Mahfud MD terlihat sudah tidak cocok di kabinet, karena sering melontarkan kritikan keras terhadap pemerintahan Jokowi.
“Kan tidak elok Mahfud MD beroposisi, sementara mantan Ketua MK ini masih di pemerintahan,” ujarnya.
Selain itu, Muslim yakin jika PKB dipimpin Mahfud MD, maka PKB akan bisa lebih kuat dan tambah besar. Mahfud diyakini bisa menggalang kembali kelompok Gusdurian untuk solid berada di PKB.
“Karena dilihat dari Ketum NU saat ini dipimpin oleh Yahya Staquf yang lebih dekat ke Gusdurian dan keluarganya," pungkas Muslim.
- Didukung saat Pilpres, Ganjar-Mahfud Kehilangan Bunda Iffet
- Cak Imin Minta Kasus Penembakan PMI di Malaysia Diusut Tuntas
- Mahfud MD Desak Kasus Pemagaran Laut Diproses Pidana