Mahasiswa S2 UNSRI Tewas Kecelakaan Ketika Hendak Ikuti Yudisium

Romi Yudistira mahasiswa Magister Prodi Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan /ist
Romi Yudistira mahasiswa Magister Prodi Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan /ist

Romi Yudistira mahasiswa Magister Prodi Pendidikan Olahraga, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sriwijaya tewas dalam kecelakaan dalam perjalanannya dari Pangkalan Balai, Banyuasin menuju Unsri Indralaya untuk mengikuti acara Yudisium, Selasa, (22/8) .


Kepala Prodi Magister Pendidikan Olahraga FKIP Unsri, Dr Wahyu Indrabayu M.Pd, memberikan pernyataan mengejutkan mengenai kecelakaan yang menimpa Romi Yudistira bersama istri tercintanya itu.

Dimana sehari sebelum kejadian almarhum Romy sempat memberi kabar bahwa dirinya tidak bisa ikut dalam kegiatan POVNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) dimana dirinya dan korban terlibat sebagai panitia di even tersebut.

"Pak, mohon maaf, saya tidak bisa pada tanggal itu," ungkap  Wahyu seraya mengatakan bahwa itu adalah pesan terakhir yang disampaikan almarhum kepadanaya melalui pesan singkat whatshap.

"Ya takdir menyatakan bahwa 'tidak bisa' yang di ucapkan almarhum Romy itu untuk selamanya," katanya.

Menurutnya  kabar kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Romy dan istri itu, ia pertama kali mendapat kabar dari teman sekelas korban yang sama-sama akan mengikuti Yudisium.

Sehari sebelumnya, kata wahyu, Romy bahkan ikut dalam acara gladi resik di Gedung FKIP Unsri Indralaya. Bahkan almarhum sempat mengunggah status di media soaial pribadinya.

"Selain Kaprodi, saya juga merupakan salah satu dosen pembimbing Almarhum Romy. Dia merupaka pribadi yang memiliki komunikasi yang baik, dikenal sebagai pribadi yang rajin, dan gigih. Bahkan dia lulus dengan IPK sempurna 4.00," katanya.

Wahyu mengatakan bahwa Romi adalah seorang ketua tingkat atau ketua kelas, sehingga mereka sering berkomunikasi mengenai jadwal dan kegiatan belajar mengajar. Almarhum sangat aktif dalam berbagai aktivitas.

"Informasinya almarhum tahun ini akan diangkat sebagai P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Namun detail lokasi apakah Banyuasin atau Kota Palembang tidak begitu jelas. Sepengetahuan kita, Romi ini mengajar di salah satu MTS di Banyuasin," katanya.

Rencananya, Wahyu akan langsung melayat ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.

"Melawakili Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendisikan, FKIP Unsri turut berduka cita dan berbelasungkawa terhadap keluarga Almarhum terutama putranya yang masih kecil. Almarhum meninggalkan satu otang anak yang usianya masih 3 sampai 4 tahun," katanya.

"Semoga keluarga yang di tinggalkan diberi ketabahan, dan almarhum beserta istri di beri ampunan oleh Allah SWT, dilapangkan kuburnya dan diterima semua amal ibadahnya. Aaminn," katanya.