Mahalnya Minyak Goreng Perpaduan Lemahnya Pemerintah dan Rakusnya Pengusaha

Anggota Komisi IV DPR RI drh. Slamet. (drhslamet/rmolsumsel.id)
Anggota Komisi IV DPR RI drh. Slamet. (drhslamet/rmolsumsel.id)

Kenaikan harga minyak goreng sawit belakangan ini tidak terlepas dari lemahnya sikap Pemerintah terhadap para pengusaha.


Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet mengatakan, Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menekan para pengusaha dalam menetapkan harga. Namun sayangnya kewenangan itu tidak digunakan sebagaimana mestinya.

“Stok menurut kementerian teknis cukup, tetapi kenapa harganya naik? Hal ini diperparah rakusnya para pengusaha kita yang tidak mau berempati kepada kesusahan rakyat namun mereka hanya memikirkan keuntungan ekonominya saja. Sehingga keduanya ini sangat klop, yakni lemahnya Pemerintah dan rakusnya para pengusaha sehingga membuat (minyak goreng) harganya melambung,” ujar Slamet dikutip Parlementaria, Senin (4/4).

Selanjutnya Slamet mengkritisi tidak adanya pemberian sanksi kepada Kementerian Perdagangan yang sangat kasat mata telah gagal menjadi perpanjangan tangan Presiden dalam mengantisipasi gejolak harga dan kecukupan pasokan pangan semakin menunjukkan lemahnya manajerial Presiden ditengah situasi yang tidak begitu kondusif.

“Seharusnya Presiden sudah me-reshuffle Menteri Perdagangan yang sudah gagal mengantisipasi kelangkaan bahan pangan pokok,” tegas politisi PKS ini.