Maestro Tari Palembang Hj Anna Kumari Tutup Usia

Maestro Tari Palembang, Hj Anna Kumari semasa hidup/ist
Maestro Tari Palembang, Hj Anna Kumari semasa hidup/ist

Dunia seni dan budaya Palembang berduka atas kepergian maestro tari ternama, Hj Anna Kumari. Sosok yang dikenal sebagai penjaga warisan seni tradisional Sumatera Selatan ini meninggal dunia pada Jumat (13/9) pukul 22.24 WIB di IGD Rumah Sakit dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang.


Kabar duka ini disampaikan oleh keluarga melalui pesan WhatsApp.

"Innalilahi wa innailaihi rojiun..Telah meninggal dunia ibunda kami Hj Anna Kumari binti Amantcik Rozak pada Hari Jumat tgl 13 September 2024 pukul 22.24 di IGD RSMH Rumah duka Sanggar Anna Kumari, "tulis pesan berantai yang diterima redaksi. 

Selain aktif di sebi tari Hj Anna Kumari lahir di Palembang pada 10 November 1946 dari keluarga R.A. Amantcik Rozak juga seorang pejuang kemerdekaan. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakat besar dalam seni tari dan mulai belajar menari pada tahun 1961 saat masih duduk di bangku sekolah dasar.

Di usia 17 tahun, ia terpilih sebagai penari Istana Negara, tampil dalam acara kenegaraan dengan membawakan tari-tarian Bali di hadapan Presiden Soekarno.

Sepulangnya ke Palembang, Anna Kumari menjadi pemimpin grup kesenian Kodam IV/Sriwijaya dan mendirikan Sanggar Tari Anna Kumari pada 1963. Sanggar ini kemudian menjadi pusat pelatihan tari yang menghasilkan banyak penari muda berbakat. Selain tari, Anna juga aktif melestarikan seni lain seperti silat, teater, musik, dan kerajinan songket.

Salah satu karya besarnya adalah penciptaan tari "Tepak Keraton," yang menggambarkan kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam dan sering ditampilkan untuk menyambut tamu kehormatan. Selain itu, ia juga telah menciptakan lebih dari 50 tarian tradisional lainnya selama hidupnya.

Sebagai penghargaan atas dedikasinya, Hj Anna Kumari menerima berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Kebudayaan Kategori Pelestari dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2015. Warisan seni dan budayanya diabadikan dalam film dokumenter Anna Kumari: Jejak Langkah Maestro Tari Sumatera Selatan yang dirilis pada 2023.

Jenazah almarhumah disemayamkan di rumah duka, Sanggar Anna Kumari, Jalan KHA Azhari, Palembang. Palembang, Sumatera Selatan kehilangan sosok yang sangat berpengaruh dalam dunia seni dan budaya, namun warisan yang ditinggalkan Hj Anna Kumari akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.