Luhut Prediksi Pandemi Membaik Dalam Lima Hari, PKS : Rakyat Perlu Aksi

Luhut Binsar Pandjaitan. (rmol.id)
Luhut Binsar Pandjaitan. (rmol.id)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan yang memprediksi kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia bisa membaik dalam empat hingga lima hari mendatang.


Komentar ini mendapat sorotan dari Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Ia mengatakan yang dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini bukan celotehan belaka, melainkan aksi dan bukti nyata bahwa pemerintah bisa mengatasi pandemi Covid-19.

"Aksi, aksi dan aksi yang diperlukan. Oksigen dan obat-obatan masih susah dan harga tinggi. Perbanyak RS Lapangan dan RS Darurat Covid-19. Rakyat perlu aksi bukan janji,"ungkapnya. 

Ditambahkannya, saat ini rakyat Indonesia sudah banyak yang berjatuhan menjadi korban keganasan virus corona. Karena itu, apabila bisa lebih cepat maka kenapa harus menunggu empat hingga lima hari.

"Rakyat tidak bisa menunggu lama. Sudah ribuan yang meninggal. Dan banyak yang tidak dapat pelayanan rumah sakit. Karena lemahnya antisipasi," kata Mardani dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. 

Prediksi Menko Marves yang juga Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan itu juga mendapat komentar pedas dari Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief.

Pada akun twitternya, Andi seolah menyindir pernyataan Luhut. "Banyak bacot saja negara mampu mengendalikan penanganan covid sampai mau melempar muka rakyat," tegasnya. 

Meskipun dalam pernyataannya, Luhut menyodorkan data penanganan pandemi termasuk data PPKM Jawa-Bali, klaim tersebut seakan kontras dengan apa yang terjadi di lapangan. Andi lantas menyinggung wafatnya kartunis Himawan Sutanto yang wafat terpapar Covid-19.

"Selamat jalan kawan kami, Himawan Sutanto alias Japrak, alias kartunis Mang Usil. Kau pergi kerena takdir, tapi dipercepat oleh kekurangan oksigen, kamar, dan faskes," tutupnya.