Siti Akmal, ibu kandung, LNS, mahasiswi yang ditemukan tewas tergantung di ventilasi rumah, berharap kepada polisi untuk dapat menemukan pelaku dan motif pembunuhan anak bungsunya.
"Jelas ini harus diusut tuntas, siapa pelaku dan apa motifnya," kata Siti Akmal yang ditemui usai menjalani pemeriksaannya sebagai saksi di Mapolresta Mataram, Selasa.
- Minim Pengawasan Pusat, Pelanggaran Tambang di Sumsel Tak Terkontrol
- Mobil Fuso Pengangkut Peti Kemas Terguling di Tengah Simpang Patal Palembang Bikin Macet, Ini Penyebabnya
- Pria di Muba Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal Saat Hendak Bayar Tagihan Listrik
Baca Juga
Istri dari purnawirawan Polri tersebut mengaku masih berat melepas kepergian anak bungsunya. Meski demikian, Siti yakin dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pendampingan hukum dari Fakultas Hukum Universitas Mataram, kasus ini akan terungkap sampai tuntas.
"Kalau memang dia meninggal dibunuh orang lain, hati kecil ini, kasarnya, nyawa dibalas dengan nyawa. Tetapi ya kami serahkan ini semua ke polisi, mudah-mudahan kasus ini segera terungkap agar almarhumah bisa tenang," ujarnya dengan nada rintih.
Dalam kesaksiannya di hadapan penyidik, Siti Akmal mengaku telah menjawab 43 pertanyaan yang berkaitan dengan kepribadian, keseharian serta kegiatan almarhumah sebelum hilang kabar hingga akhirnya ditemukan tewas pada Sabtu (25/7) lalu.
Dalam kesehariannya, Siti mengatakan bahwa almarhumah adalah sosok anak bungsu yang mandiri dan sayang dengan orang tua. Bahkan semasa hidupnya, LNS punya mimpi ingin menjadi dosen.
"Makanya dia lanjut sekolah S2 hukum, dia mau jadi dosen," ucap Siti mengenang masa hidup anaknya yang sebelum meninggal telah diterima kuliah di Program Magister Hukum Unram. LNS ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Jenazahnya ditemukan Titi, teman dekatnya dengan kondisi tergantung seutas tali jemuran di ventilasi rumah.
Dari proses penanganannya, jenazah telah diautopsi. Makam LNS digali. Uterus atau rahim dibawa dokter forensik untuk diperiksa lebih lanjut.
Hasilnya pun telah keluar. Pihak kepolisian telah menerima hasilnya namun belum dapat menjelaskan, melainkan masih menunggu pemaparan lebih lanjut dari dokter forensik. Namun dari adanya hasil autopsi ini,
Polresta Mataram meningkatkan status penanganan kasusnya ke tahap penyidikan. Kenaikan statusnya ditemukan unsur pidana pembunuhan.
Terkait dengan peran tersangka, pihak kepolisian masih belum mau membeberkannya. Melainkan alat bukti yang mengarah kepada dugaan dan peran tersangka masih harus dikuatkan kembali.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Guntur Herditrianto yang dikonfirmasi telah membenarkan terkait kenaikan status penanganan kasus kematian LNS tersebut ke tahap penyidikan.
"Iya, kasusnya sekarang naik penyidikan. Jadi tunggu saja, nantinya pasti kami rilis hasilnya," kata Guntur.
- Mahasiswa di Lubuklinggau Ditemukan Tewas Gantung Diri di Kamar
- Viral Truk Kontainer Dilarang Masuk di Gerbang Tol Bayung Lencir Muba, HK Beri Penjelasan
- Mayoritas ODGJ di Aceh Disebabkan Kecanduan Game dan Media Sosial