LIPI Kukuhkan Empat Profesor Baru

Pengukuhan empat orang profesor riset LIPI yang berlangsung secara virtual. (rmol.id)
Pengukuhan empat orang profesor riset LIPI yang berlangsung secara virtual. (rmol.id)

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) secara resmi telah mengukuhkan empat penelitinya sebagai profesor riset dalam Orasi Pengukuhan Profesor Riset LIPI.


Orasi yang digelar secara daring melalui Zoom dan disiarkan secara langsung di Youtube pada Selasa (27/7).

Empat peneliti yang dikukuhkan sebagai profesor riset adalah Rudi Subagja untuk bidang Metalurgi Proses, Sensus Wijonarko untuk bidang Teknologi Instrumentasi, Danny Hilman Natawidjaja untuk bidang Ilmu Kebumian, dan Efendi untuk bidang Metalurgi dan Material.

Rudi Subagja dengan orasi "Pengembangan Teknologi Proses Ekstraksi Titanium, Nikel, dan Tembaga untuk Kemandirian Industri Nasional". Sensus Wijonarko mengambil orasi berjudul "Instrumentasi Neraca Air Dalam Sistem Pengamat Hidrometeorologi Terpadu Untuk Upaya Mewujudkan Ketahanan Air".

Danny Hilman Natawidjaja membawakan orasi "Riset Sesar Aktif Indonesia dan Peranannya dalam Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami". Sementara Efendi memiliki orasi bertajuk "Desain Paduan Logam Untuk Komponen Turbin Pembangkit Listrik".

"Secara nasional, profesor riset yang dikukuhkan hari ini adalah yang ke-604, 605, 606, dan ke-607, dan merupakan profesor riset yang ke-151, 152, 153, dan 154 di LIPI," ujar Ketua Majelis Pengukuhan Profesor Riset (MPPR), Bangbang Subiyanto.

Kepala LIPI Agus Haryono mengatakan, pengukuhan empat profesor riset ini merupakan bukti bahwa LIPI memiliki kesinambungan kaderisasi peneliti dengan karya-karya berkualitas dan berstandar internasional.

"Kaderisasi adalah proses yang penting guna mendukung sustainability, pembangunan, terutama pembangunan iptek," tambahnya.

Lebih lanjut, ia juga berharap, dengan pengukuhan ini, para profesor riset dapat memiliki terobosan atau inovasi bagi Indonesia, khususnya dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Di satu sisi memberikan harapan baru bahwa Indonesia dapat bersaing di ranah regional, global. Di sisi lain (diharapkan) memberikan solusi yang dibutuhkan masyarakat dan bangsa," pungkasnya.