Lintasi Medan Terjal, 25 Bintara Remaja Jalani Upacara Pembaretan di Puncak Bukit Gatan

Pelaksanaan pembaretan terhadap bintara remaja angkatan 47 Polres Mura. (ist/rmolsumsel.id)
Pelaksanaan pembaretan terhadap bintara remaja angkatan 47 Polres Mura. (ist/rmolsumsel.id)

Ekpedisi darat dan tradisi upacara pembaretan terhadap 25 personel bintara remaja angkatan 47 Polres Mura dilaksanakan di puncak Bukit Gatan, Desa Sukorejo, Kecamatan STL Ulu Terawas, Kabupaten Mura.


Mereka sebelum dilakukan pembaretan lebih dulu melaksanakan ekspedisi melintasi medan terjal perbukitan. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan dipandu panitia. Selesai itu, dilaksanakan pembaretan dipuncak Bukit Gatan pada Sabtu (24/9).

"Tradisi ini sengaja dilaksanakan sehingga nantinya benar-benar dihargai susahnya mendapatkan baret," kata Wakapolres Mura, Kompol Willian Harbensyah.

Dia menjelaskan, baret merupakan lambang kehormatan besar Satuan Samapta. Dalam artian mempererat tali silahturahmi personel. Dan nantinya akan terlihat sifat individu masing-masing personel, kebersamaan dilihat ketika berada diatas, khususnya melewati beberapa pos mengikuti kegiatan.

Selanjutnya, setelah menempuh waktu perjalanan mendaki selamat tiga jam, di puncak bukit para peserta dikumpulkan mengikuti upacara tradisi pembaretan secara langsung yang dipimpin Kapolres Mura AKBP Achmad Gusti Hartono.

Kapolres menjelaskan, semua ini merupakan tradisi. "Kita pastikan peserta ekpedisi darat dan pembaretan di ikuti oleh 25 orang bintara. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan dimula berjalan kaki, mendaki mengikuti pembekalan. Ya, kepada adik-adik jadikan ini sebuah pengalaman,” ujarnya.

Lebih lanjut, melalui beberapa rangkaian kegiayan pembaretan tentu akan banyak kenangan dan pengalaman pribadi. "Ini untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta integritas Polri supaya anggota Polri khususnya personil Polres Mura semakin kompak dan barsatu dijauhkan dari perbutan tercela yang merugikan diri sendiri," terangnya.

Serta tidak melakukan pelanggaran terhadap institusi Polri, menjaga marwah Polri untuk dapat dicintai oleh masyarakat umum khususnya warga masyarakat Musi Rawas dan sekitarnya.

“Oleh sebab itu baret ini adalah sebuah simbol dari kemampuan, khususnya Samapta dimana simbol ini merupakan dasar kepolisian,” pungkasnya.