Memasuki Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2020, seluruh warga Kota Tangerang Selatan diimbau isolasi atau karantina diri di rumah masing-masing. Langkah ini memutus mata rantai penyebaran pandemik corona.
- Nyeri Menstruasi, Atasi dengan Cara Ini
- HMPV Melonjak di China, Indonesia Diminta Waspada
- Satgas: Jangan Abaikan Peta Zonasi Risiko Covid19
Baca Juga
Terlebih situasi tanggap darurat bencana telah diperpanjang hingga 29 Mei mendatang. Sekolah juga akan aktif kembali pada 2 Juni mendatang. Serta perkantoran pun, sudah menginstruksikan kepada pegawainya untuk melakukan Work From Home (WFH).
Sehubungan itu, Pemkot Tangsel mengimbau warganya tidak melakukan aktivitas mudik di saat situasi pencegahan Covid-19 berlangsung.
"Saya minta, bukan mengimbau lagi. Saya minta kepada masyarakat Tangsel, tahun ini untuk tidak mudik dengan alasan apa pun," ujar Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, Sabtu (28/3).
Benyamin berharap, warganya mendengarkan instruksi Pemerintah dalam memutus mata rantai pandemik Covid-19.
"Jadi kami berharap masyarakat enggak usah mudik. Batalkan rencana mudiknya pada tahun ini, seperti itu," imbuhnya, dikutip Kantor Berita RMOLBanten.
Diam di rumah merupakan cara jitu untuk memutus mata rantai Covid-19. Karena, jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan kasus terkonfirmasi atau positif di Tangsel terus bertambah.
"Diam di rumah, itu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," kata Benyamin. Diketahui, berdasarkan data dari Gugus Satuan Tugas Tangsel hingga Sabtu (28/3), jumlah ODP sebanyak 238 sebelumnya 207. Untuk PDP menjadi 110 sebelumnya 99, dan kasus terkonfirmasi ada 28 sebelumnya 17.[ida]
- Ketua Satgas Covid-19 IDI: Lakukan Lockdown Sebelum Telat!
- PTBA Serahkan Bantuan Penanganan Covid-19 ke Tiga Puskesmas di Muara Enim
- Stok Vaksin Covid-19 Kosong, Dinkes Lubuklinggau Masih Menunggu Provinsi