Invasi Rusia ke Ukraina membuat dua pembuat supercar terbesar ikut menangguhkan bisnisnya di Rusia. Kedua supercar tersebut yakni Lamborghini dan Ferrari.
- Terinspirasi dari Huracan GT3 EVO2, Roger Dubuis Luncurkan Jam Excalibur Spider
- Kapal Kargo Pengangkut Ribuan Mobil Mewah Terbakar di Samudra Atlantik
Baca Juga
Tidak ada spesifikasi khusus tentang bisnis dengan Rusia selain dari yang telah ditangguhkan. Untuk kreditnya, merek supercar itu mengungkapkan sentimennya sehubungan dengan tragedi itu. "Automobili Lamborghini sangat sedih dengan peristiwa di Ukraina dan mengamati situasi dengan keprihatinan serius. Lamborghini berharap untuk mengakhiri permusuhan dengan cepat dan kembali ke diplomasi,” tulisnya dikutip dari Carscoops, Rabu (9/3).
Itu sejalan dengan banyak pembuat mobil lain termasuk Volkswagen, Porsche, Chevrolet, dan Ford yang semuanya telah melakukan hal yang sama. Ferrari, pada bagiannya, lebih jujur tentang rencananya: menangguhkan bisnis dan produksi kendaraan untuk pasar Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut.
“Ferrari berdiri bersama semua orang di Ukraina yang terkena dampak krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung ini”, kata CEO Ferrari Benedetto Vigna.
“Sementara kami berharap untuk kembalinya dialog dengan cepat dan solusi damai, kami tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap penderitaan semua orang yang terkena dampak. Pikiran dan dukungan kami ditujukan kepada mereka. Kami memainkan peran kecil kami bersama lembaga-lembaga yang membawa bantuan langsung ke situasi ini,” pungkasnya.
- Ukraina Gagal Pertahankan 40 Persen Wilayah Pendudukan Kursk
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Ukraina Rilis Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto