Kurangi Kemacetan Dibeberapa Ruas Jalan, PT KAI Pangkas Perjalanan KA Babaranjang 

Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo saat koordinasi dengan PT KAI Divre III Palembang/ist
Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo saat koordinasi dengan PT KAI Divre III Palembang/ist

Kapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo Rabu (26/4/2023) menyambangi kantor PT KAI Divre III Palembang untuk koordinasi terkait kemacetan diruas jalan lintas tengah Sumatera di wilayah Muara Enim.


Kemacetan dibeberapa titik wilayah Muara Enim dipicu adanya jalur kereta api yang sering dilintasi kereta api angkutan batubara rangkaian panjang (Babaranjang). 

Usai koordinasi dengan Kapolda Sumsel, PT KAI akhirnya memutuskan mengambil langkah untuk mengurangi kereta api angkutan batubara sampai dengan tanggal 2 Mei 2023 mendatang untuk mengatasi kemacetan dibeberapa ruas jalan di wilayah Muara Enim.

"Untuk mengatasi kemacetan di perlintasan, kita sudah coba mengurangi (KA angkutan batu bara) sampai dengan tanggal 2 Mei nanti," ujar Executive Vice President PT KAI Divre III Palembang, Yuskal Setiawan.

Dikatakan Yuskal, pihaknya sudah mengurangi 20 perjalanan kereta api angkutan batubara. Selain itu, diwaktu-waktu tertentu pihaknya juga menghentikan laju KA Babaranjang untuk bisa mengurai kemacetan dengan cara menyetop dulu jam perjalanannya.

"Sebelumnya kereta api Babaranjang biasanya melintas sebanyak enam puluh kali, kini kita sudah perkecilkan menjadi empat puluh kali. Sehingga para pemudik bisa melintasi jalur Palembang Muara Enim bisa berjalan dengan normal dan lancar," tambahnya.

Sementara itu Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo mengatakan langkah koordinasi ini diambil untuk merespon keluhan masyarakat pengguna jalan karena akibat mecet perjalanan mereka bisa menghabiskan waktu sampai 8 jam.

"Kita merespon keluhan masyarakat yang harus menempuh waktu delapan jam untuk bisa sampai ke Muara Enim," kata Irjen Rachmad.

Kemacetan di wilayah Muara Enim selain karena kereta api tapi juga disebabkan oleh tingganya volume kendaraan.

"Selain itu, ada beberapa titik jalan rusak berlubang dan bergelombang di perlintasan kereta api, sehingga pemudik harus memperlambat laju kendaraan,"jelasnya. 

Penyebab lain kemacetan, Albertus menyebut karena ada beberapa pengendara yang tidak sabar sehingga nekat mengambil jalur yang berlawanan arah dan membuat kemacetan bertambah parah.