Kue Lebaran WBP Lapas Perempuan Palembang Banjir Pesanan

Pembuatan kue Lebaran oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lingkungan Lapas/Rutan yang ada di Kemenkumham Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)
Pembuatan kue Lebaran oleh warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lingkungan Lapas/Rutan yang ada di Kemenkumham Sumsel. (ist/rmolsumsel.id)

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Perempuan Kelas IIA Palembang bisa tersenyum bahagia pada lebaran kali ini, karena  produksi  kue mereka mulai banjir pesanan. 


Kue yang diproduksi tersebut adalah aneka kue loyangan seperti brownies dan kue basah khas Palembang.

"Juga ada  kue kering seperti nastar, lidah kucing rainbow, putri salju,dan  skipi", ungkap Kalapas Perempuan Palembang, Ike Rahmawati, Jumat (21/4). 

Kalapaa Ike Rahmawati mengatakan, kemampuan produksi kue ini adalah hasil kelas tata boga pembuatan kue kering yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.

"Pelatihan tersebut bersertifikat dengan instruktur yang berpengalaman", katanya. 

Dalam pembuatan makanan ini, Lanjut Ike, tidak hanya di bulan Ramadhan, melainkan di hari-hari biasa LPP Palembang menyediakannya di Teras Cafe dan Le Panile Bakery yang memproduksi aneka roti fresh setiap harinya.

"Jelang idul Fitri pesanannya meningkat”, kata Ike.

Untuk kue kering dibandrol mulai dari Rp 50.000 hingga Rp. 100.000/Kg, sedangkan brownies 65.000 dan kue basah Palembang seharga 200.000-400.000 per loyang. 

Ike menyebut label kue Le Panile Bakery buatan warga binaannya berasal dari bahan serba premium, untuk isian hingga tepungnya merupakan bahan pilihan. Pemesanan melalui nomor (wa) 081373728394.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya mengapresiasi Lapas Perempuan Palembang melalui program pembinaan kemandirian bagi warga binaan yang terus berkarya dan memproduksi karya bernilai ekonomi.

Ilham berharap dengan banyaknya pesanan mereka makin semangat mengembangkan dirinya untuk jadi insan yang lebih baik dan produktif .