Rumah pasangan suami istri pedagang bakso, di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Kris Dianto (34) dan Yulianti (32), yang berada di Jalan Silaberanti, Lorong Prima, Kecamatan Jakabaring dibobol maling.
- Tolak Utang Rokok, Alasan Pelajar di Palembang Nekat Habisi Pemilik Warung
- Wawako Palembang Prima Salam Ingatkan ASN Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat
- Sekda Palembang: Kepala Sekolah Harus Jadi Motor Penggerak Kurikulum Merdeka
Baca Juga
Korban mengatakan, kejadian berawal saat mereka berjualan bakso di kawasan boombaru pada Jumat, 29 Juli 2022 sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebelum meninggalkan rumah, mereka sempat mengunci pintu.
“Waktu mau berangkat jualan bakso, saya sempat mengunci semua pintu rumah,” ujarnya, Rabu (3/8/2022) saat membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
Kemudian, saat pulang jualan pada Sabtu 30 Juli 2022, sekitar pukul 00.30 WIB, mereka mendapati pintu rumah sudah terbuka.
“Kami berdua langsung masuk dan melihat ke dalam kamar sudah dalam keadaan berantakan. Sepeda motor saya juga sudah hilang,” ungkapnya.
Akibat kejadian itu, korban pun kehilangan sepeda motor Honda Scoppy dengan nomor polisi BG 2511 ADH.
Bukan itu saja korban juga kehilangan satu tabung gas, satu celengan plastik, dan satu dompet berisi KTP, dan STNK.
Dengan adanya laporan ini, korban berharap polisi dapat menangkap pelaku yang telah melakukan pencruian di rumahnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Kompol Tri Wahyudi membenarkan adanya laporan dari korban tentang Pencurian Dengan Pemberatan (Curat) tersebut.
Kata Tri, untuk mengungkap kasus pencurian ini, pihaknya telah mengumpulkan keterangan saksi dan korban.
Bukan itu saja, pihaknya juga mengecek rekaman Closed circuit Television (CCTV) di sekitar TKP untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
“Kasus ini akan segera kita tindak lanjuti,” pungkasnya.
- Tolak Utang Rokok, Alasan Pelajar di Palembang Nekat Habisi Pemilik Warung
- Wawako Palembang Prima Salam Ingatkan ASN Beri Pelayanan Terbaik ke Masyarakat
- Sekda Palembang: Kepala Sekolah Harus Jadi Motor Penggerak Kurikulum Merdeka