Kredivo Umumkan Jajaran Komisaris Baru, Ada Ketua KADIN dan Mantan Menko Perekonomian

Tiga Dewan Komisaris Kredivo Indonesia yang masih menunggu persetujuan regulator. (Kredivo/rmolsumsel.id)
Tiga Dewan Komisaris Kredivo Indonesia yang masih menunggu persetujuan regulator. (Kredivo/rmolsumsel.id)

Dewan Komisaris Kredivo Indonesia mendapat kekuatan baru dengan bergabungnya tiga sosok berpengalaman untuk membantu perusahaan khususnya dalam hal perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.


Sembari menunggu persetujuan regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kredivo pun mengumumkan Dewan Komisaris baru yakni Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks.

Arsjad Rasjid, seorang pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur (CEO) Indika Energy, Arsjad juga merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia).

Sosok kedua yakni Darmin Nasution yang merupakan salah satu ekonom terkemuka di Indonesia. Darmin pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dari 2015-2019 dan Gubernur Bank Indonesia dari 2010-2013. 

Lalu ada pula Karen Brooks, mantan diplomat AS yang bertugas di Staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih yang dikenal luas sebagai salah satu pakar kawasan Asia terkemuka di AS. Dirinya memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di sebuah private equity terkemuka dan pengelola investasi global.

“Kami bangga bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia. Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia. Sistem penilaian kredit yang inovatif dan berbasis kecerdasan buatan dari Kredivo, telah memungkinkan Kredivo untuk melayani hampir 4 juta pelanggan hingga saat ini, dan kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan Komisaris, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini,” ujar ketiganya dalam pernyataan bersama dalam keterangan tertulis, Kamis (30/9).

Selain itu, menindaklanjuti penggabungan bisnis FinAccel sebagai proses untuk menjadi perusahaan publik di bulan lalu, tiga investor FinAccel yaitu MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst ikut berinvestasi ke PIPE (Private Investment in Public Equity), menjadikan total komitmen PIPE lebih dari USD125 juta.

Sebagai perusahaan induk dari “Buy Now Pay Later” (BNPL) Kredivo dan pelopor pembiayaan digital, pendanaan PIPE tambahan yang diterima FinAccel semakin memperkuat dukungan solid yang telah diterima perusahaan dari para investornya selama proses persiapan IPO melalui skema SPAC.

Didukung dengan kemampuan kecerdasan buatan dalam matriks risiko kredit serta kemitraan berkelanjutan dengan delapan dari 10 e-commerce terdepan di Indonesia, Kredivo telah menjadi bagian penting dalam bisnis mereka untuk memberikan kredit yang cepat dan terjangkau bagi jutaan masyarakat Indonesia. Pencapaian bisnis Kredivo yang konsisten telah menarik perhatian beberapa investor terkemuka di Indonesia, termasuk MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.

“Sejak pendanaan pertama MDI pada putaran Seri B perusahaan lalu, kami terus terkesan dengan visi manajemen dalam membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di Indonesia lewat pemanfaatan data alternatif,” ujar CEO MDI Ventures, Donald Wihardja.

“Kami juga berharap kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo akan terus berkembang secara berkelanjutan dari waktu ke waktu,” imbuh Donald.