KPPKN dan Dapur Azka Qanita Gelar Pelatihan Pembuatan Pempek Rebus

Komunitas Pedagang dan Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) bekerjasama dengan Dapur Azka Qanita telah sukses menggelar sebuah acara pelatihan yang menarik, yakni "Latihan Bareng (Latbar) Pembuatan Pempek Rebus/ist
Komunitas Pedagang dan Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) bekerjasama dengan Dapur Azka Qanita telah sukses menggelar sebuah acara pelatihan yang menarik, yakni "Latihan Bareng (Latbar) Pembuatan Pempek Rebus/ist

Komunitas Pedagang dan Pencinta Kuliner Nusantara (KPPKN) bekerjasama dengan Dapur Azka Qanita telah sukses menggelar sebuah acara pelatihan yang menarik, yakni "Latihan Bareng (Latbar) Pembuatan Pempek Rebus". 


Acara ini berlangsung di Sekretariat KPPKN yang berlokasi di Komplek TOP 100 Blok A7 No 27, Jakabaring, Palembang, tepatnya di belakang Masjid Cheng Ho.

Menyambut antusiasme dari para peserta, acara ini dihadiri oleh narasumber handal dalam dunia kuliner, yaitu Chef Ari Anca (Kiagus Ari Wibowo). Dalam acara ini, Chef Ari Anca membagikan pengetahuan dan keahliannya dalam pembuatan pempek rebus, salah satu kuliner khas Palembang yang sangat digemari.

Ketua KPPKN dan juga Owner Dapur Azka Qanita, Hj. Rohana Hasyim, SE, mengungkapkan bahwa acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada para peserta yang turut serta dalam kegiatan KPPKN. 

"Kegiatan ini adalah bentuk pelatihan yang fokus pada bagaimana menciptakan rasa yang pas pada pempek, mengingat bahwa rasanya sangat tergantung pada selera masing-masing. Sebagai contoh, penggunaan merek bahan tertentu dapat menghasilkan rasa yang berbeda," ungkapnya.

Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah pemilihan bahan ikan yang digunakan dalam pembuatan pempek. Chef Ari Anca menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis ikan yang dapat digunakan: Ikan Tenggiri, Ikan Gabus, dan Ikan Belido. Ikan Belido sendiri dapat diganti dengan Ikan Putak jika terdapat permasalahan terkait perlindungan ikan tersebut.

Pelatihan ini juga mengedepankan pentingnya pengolahan yang benar serta pemilihan bahan berkualitas dalam upaya untuk meningkatkan kualitas dan juga harga jual pempek. "Variasi merek garam, telur, dan sagu yang digunakan juga dapat mempengaruhi cita rasa akhir pempek," jelas Chef Ari Anca.

Santi, seorang peserta dari Tangga Buntung, merasa sangat terbantu dengan penjelasan mendalam yang diberikan oleh narasumber. "Selama ini, saya belajar membuat pempek secara otodidak, tetapi dengan pelatihan ini, saya memahami lebih dalam lagi tentang cara mengolah pempek dengan benar. Saya juga baru mengetahui bahwa pempek berasal dari Palembang, bukan dari Cina seperti yang saya kira sebelumnya," kata Santi.

Acara ini menegaskan bahwa variasi hasil dalam pembuatan pempek dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterampilan tangan dan takdir. Meskipun resep yang digunakan sama, tetapi faktor-faktor ini dapat membuat hasil akhir pempek bervariasi.

Dengan kesuksesan acara pelatihan ini, KPPKN dan Dapur Azka Qanita berharap dapat terus memberikan manfaat bagi komunitas kuliner dan penggemar pempek di Indonesia, serta menjaga kelezatan dan keaslian cita rasa kuliner Nusantara.