Ketua AJI Palembang Raih Peringkat Pertama Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia Antar Pemangku Kepentingan di Sumsel

Ketua AJI Palembang yang juga Wapimred RMOLSumsel, M Fajar Wiko menjadi peserta dengan peringkat terbaik dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia antar pemangku kepentingan di Sumsel. (ist)
Ketua AJI Palembang yang juga Wapimred RMOLSumsel, M Fajar Wiko menjadi peserta dengan peringkat terbaik dalam Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia antar pemangku kepentingan di Sumsel. (ist)

Balai Bahasa Sumatera Selatan menggelar kegiatan Diseminasi Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Pemangku Kepentingan selama dua hari di Palembang, 18-19 Mei 2023.


Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 40 peserta dari berbagai kalangan. Mulai dari akademisi, Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga kalangan profesional, termasuk jurnalis yang ada di Sumatera Selatan.

Koordinator KKLP UKBI Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kementerian Kebudayaan Riset dan Teknologi, Dr. Atikah Soliha dalam laporannya menyampaikan bahwa pada tahun 2023 ini  ini kegiatan ini diseminasi ini dilaksanakan di 4 kota, termasuk Palembang. 

"Tujuan dari kegiatan ini, dimaksudkan untuk menguji sejauh mana kemampuan berbahasa Indonesia para pemangku kepentingan di Indonesia termasuk di Sumsel, untuk bisa menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar," katanya. 

Di tempat yang sama, Kepala Balai Bahasa Sumsel Karyono MHum mengatakan bahwa kegiatan diseminasi dilaksanakan dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang UKBI Adaptif Merdeka kepada para pemangku kepentingan dari berbagai kalangan. 

Uji kompetensi kemahiran berbahasa Indonesia ini menurutnya sangat penting dalam kondisi saat ini. "Kegiatan ini juga menjadi upaya agar UKBI Adaptif Merdeka dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk mengukur kemahiran masyarakat dalam berbahasa Indonesia," jelasnya.

Suasana Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia antar pemangku kepentingan di Sumsel yang berlangsung di Palembang. (ist)

Dalam hasil diseminasi tersebut, ada sembilan peserta yang meraih kategori predikat Sangat Unggul dalam penilaian uji kemahiran ini. Sementara untuk nilai paling tinggi diantara pemangku kepentingan di Sumsel berhasil diraih oleh Ketua AJI Palembang, M Fajar Wiko dengan skor 695.

"Uji kemahiran ini perlu di tengah permasalahan turunnya minat baca dan literasi masyarakat. Kami dari AJI Palembang memandang hal ini sangat diperlukan, tidak hanya untuk pemangku kepentingan, tetapi juga generasi muda Indonesia juga perlu ikut uji seperti ini," katanya. 

Seperti misalnya sejumlah kampus yang sudah mensyaratkan UKBI sebagai salah satu poin penilaian dalam skripsi atau menentukan kelulusan, maka Wiko juga menyebut bahwa UKBI ini juga memungkinkan untuk dijadian bagian dari standar kompetensi jurnalis.